Bisnis.com, JAKARTA – Perubahan iklim sangat dirasakan oleh negara-negara berkembang dan negara miskin. Dampak yang paling dirasakan adalah banjir dan musim kering yang panjang, termasuk di Indonesia.
Ketidakmampuan pemerintah dalam membuat kebijakan perubahan iklim memperparah keadaan suatu negara. Lebih buruk lagi, dampak tersebut rata-rata lebih terasa oleh warga miskin.
Dilansir dari Iberdrola dan rescue.org, Senin (29/7/2024), International Rescue Committee (IRC) membuat daftar negara yang terkena dampak dari perubahan iklim di dunia. Dampak perubahan iklim yang dialami mulai dari kekeringan, banjir, bencana alam, dan kemiskinan.
Simak 8 negara yang paling terdampak perubahan iklim, termasuk Indonesia:
1. Chad
Menurut Universitas Notre-Dame, Chad merupakan negara yang paling rentan terpapar perubahan iklim. Statistik ini mengukur kemampuan negara untuk beradaptasi dengan efek perubahan iklim, serta tingkat paparan perubahan iklim itu sendiri.
Kerentanan negara Chad meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peristiwa yang terjadi yakni banjir besar, krisis ekonomi, dan kerawanan pangan. Selain itu, konflik dalam bidang militer membuat pemerintah setempat sulit menangani masalah perubahan iklim ini.
2. Somalia
Perubahan iklim membawa kerusakan besar di Somalia. Salah satunya banjir bandang yang terjadi pada tahun 2023. Puluhan ribu masyarakat kehilangan tempat tinggal mereka.
Terjadi juga kekeringan dan kerawanan pangan yang ekstrim. Hal ini diperparah oleh keadaan politik yang tidak pasti. IRC berkata, terdapat potensi 8 juta masyarakat Somalia akan merasakan kelaparan.
Baca Juga : Waspada, Dampak Perubahan Iklim di Indonesia |
---|
3. Suriah
Suriah mengalami perang selama bertahun-tahun. Hal ini menyebabkan krisis ekonomi intens dan kekeringan ekstrim. Suriah juga mengalami gempa besar pada Februari 2023, yang berdampak pada ratusan ribu jiwa.
Dikabarkan bahwa kini, hanya terdapat 10% warga Suriah yang berada di atas garis kemiskinan.
4. Republik Kongo
Pada 2023, Kongo mengalami konflik kekuasaan dari 100 kelompok bersenjata, wabah penyakit, dan krisis ekonomi. Pada titik ini, yang paling terdampak adalah masyarakat sipil.
Tingkat hujan deras di Kongo meningkat selama satu dekade terakhir. Malangnya, Konga sempat mengalami longsor dan banjir besar, hingga membunuh lebih dari 500 orang. Faktor-faktor ini mempersulit negara untuk mengambil keputusan terbaik untuk melawan perubahan iklim.