Unicorn Baru Global Bertambah 15 Perusahaan Kuartal II/2024, Tumbuh Melandai

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 29 Juli 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah perusahaan rintisan (startup) bervaluasi US$1 miliar atau unicorn baru di global tumbuh melandai dalam setahun terakhir. Jumlah unicorn baru tidak pernah lebih dari 25 perusahaan.  

Pada kuartal II/2024, jumlah unicorn baru bertambah sebanyak 15 perusahaan, merupakan penambahan terendah secara kuartalan dalam 12 bulan terakhir. 

Mengutip DataIndonesia.id yang dilansir dari CB Insight, penambahan ini lebih rendah 25% jika dibandingkan dengan kuartal I/2024 (quarter to quarter/QtQ) yang sebanyak 20 unicorn baru.

Adapun jika dibandingkan dengan kuartal II/2023 atau, baru tersebut juga masih lebih rendah 21,1% jika dibandingkan setahun sebelumnya (year on year/YoY). Pada kuartal II/2023, ada 19 unicorn baru yang berhasil meraih valuasi hingga US$1 miliar.

Amerika Serikat tercatat sebagai negara yang melahirkan Unicorn baru pada kuartal II/2024, yaitu sebanyak 13 perusahaan.

Eropa berada di posisi kedua dengan 2 unicorn baru, Sementara, wilayah Asia, Kanada, Amerika Latin, Afrika, Oseania, dan wilayah lainnya tidak memiliki unicorn baru.

Secara akumulatif, total unicorn di dunia sebanyak 1.240 unicorn hingga kuartal II/2024. Angka tersebut meningkat 2,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang sebanyak 1.214 unicorn.

Menurut wilayahnya, Amerika Serikat memiliki jumlah unicorn terbanyak di dunia hingga kuartal II/2024, yaitu 670 unicorn. 

Posisinya diikuti di Asia dan Eropa dengan jumlah unicorn masing-masing sebanyak 302 perusahaan dan 197 perusahaan.

Badai PHK Indonesia

Sementara itu, Laporan Tracxn, platform riset pasar berbasis SaaS, menyebutkan pendanaan perusahaan rintisan teknologi di Indonesia mengalami penurunan tajam sebesar 64% secara tahunan menjadi US$191 juta pada pertengahan 2024, dibandingkan dengan US$526 juta pada paruh pertama 2023. 

Lebih rinci, pendanaan tahap awal mengalami penurunan 42% year on year (YoY) menjadi US$26 juta, sedangkan pendanaan tahap  tengah turun 42%YoY menjadi US$113 juta. Pendanaan tahap akhir mengalami penurunan signifikan sebesar 92% YoY menjadi $52,2 juta. 

Aliran pendanaan yang makin tipis itu kemudian mengalir beberapa kota, dengan sebagian besar masuk ke startup yang berada di Jakarta, diikuti oleh Yogyakarta dan Bandung. 

Konsekuensi dari pendanaan yang makin sedikit tersebut adalah reorganisasi pada sejumlah perusahaan teknologi jumbo.

Unicorn eFishery mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan yang tidak disebutkan jumlahnya. Sempat mendapat pendanaan Seri D sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun tahun lalu, eFishery akhirnya melakukan reorganisasi. 

Sebelum eFishery, Xendit juga melakukan PHK karyawan terhadap sejumlah karyawan. Sementara itu Tokopedia menutup Tokopedia Now usai diakuisisi TikTok.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper