Bisnis.com, JAKARTA - Menipisnya pendanaan yang mengalir ke perusahaan rintisan (startup), termasuk yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar (Unicorn), telah membuat perusahaan teknologi dalam negeri memutar otak lebih keras untuk dapat bertahan.
Laporan Tracxn, platform riset pasar berbasis SaaS, menyebutkan pendanaan perusahaan rintisan teknologi di Indonesia mengalami penurunan tajam sebesar 64% secara tahunan menjadi US$191 juta pada pertengahan 2024, dibandingkan dengan US$526 juta pada paruh pertama 2023.
Lebih rinci, pendanaan tahap awal mengalami penurunan 42% year on year (YoY) menjadi US$26 juta, sedangkan pendanaan tahap tengah turun 42%YoY menjadi US$113 juta. Pendanaan tahap akhir mengalami penurunan signifikan sebesar 92% YoY menjadi $52,2 juta.
Aliran pendanaan yang makin tipis itu kemudian mengalir beberapa kota, dengan sebagian besar masuk ke startup yang berada di Jakarta, diikuti oleh Yogyakarta dan Bandung.
Konsekuensi dari pendanaan yang makin sedikit tersebut adalah reorganisasi pada sejumlah perusahaan teknologi jumbo.
Unicorn eFishery mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan yang tidak disebutkan jumlahnya. Sempat mendapat pendanaan Seri D sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun tahun lalu, eFishery akhirnya mengurangi muatan.
Baca Juga : Begini Nasib Karyawan eFishery Usai Kabar PHK |
---|
Dilansir dari laman resmi, eFishery yang bergerak di sektor akuakultur mengamankan pendanaan Seri D senilai 200 juta USD (sekitar Rp3 triliun) pada 7 Juli 2023.
Rencananya, pendanaan tersebut digunakan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia dan meningkatkan transaksi di eFishery.
Putaran pendanaan seri D ini dipimpin oleh 42XFund, yang didukung oleh Association Wang Association, responsive Ability, 500Globals (perusahaan modal ventura multitahap), serta beberapa investor baru lainnya.
Investor awal eFishery seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Selain itu, ada pula Goldman Sachs yang secara eksklusif bertindak sebagai penasihat pendanaan.
Adapun pada 24 Juli 2024 atau satu tahun setelah meraih pendanaan, eFishery memutuskan melakukan perampingan.
Vice President of Public Affairs eFishery Muhammad Chairil mengatakan bahwa keputusan PHK ini didasarkan pada perubahan strategi perusahaan.
"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang sangat matang berdasarkan restrukturisasi dan perubahan strategi bisnis perusahaan, dan eFishery memahami dampaknya terhadap para individu," kata Chairil dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (26/7/2024).
Chairil menyampaikan bahwa sebagai bentuk dukungan penuh bagi para karyawan yang terdampak, eFishery berkomitmen untuk melakukan upaya yang terbaik bagi karyawan, salah satunya dengan memberikan dukungan berupa bantuan pencarian kerja.
Sebelumnya, Unicorn Tokopedia juga memutuskan menutup Tokopedia Now. Platform belanja online atau e-commerce yang belum lama diakuisisi oleh raksasa teknologi asal China, TikTok, menghentikan layanan Tokopedia Now pada Senin (15/7/2024).
"Tokopedia Now! Izin pamit ya. Kamu masih bisa belanja sampai hari terakhir operasional 15 Juli 2024," demikian pengumuman yang tersaji di aplikasi Tokopedia Now.
Head of Corporate Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Sinta Setyaningsih mengatakan penutupan dilakukan sebagai bagian dari kajian bisnis secara menyeluruh pascadekonsolidasi Tokopedia.
"Kami memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis Tokopedia Now," kata Sinta kepada Bisnis, Senin (15/7/2024).
Meski demikian, Sinta menuturkan bahwa GOTO akan terus memperkuat layanan grocery melalui GoMart di aplikasi Gojek.
"GoTo terus berkomitmen untuk menyediakan dan memperkuat layanan on-demand grocery untuk konsumen kami melalui GoMart yang tersedia di aplikasi Gojek," ujarnya.
Dikutip dari laman resmi Tokopedia, Minggu (14/7/2024), Tokopedia Now merupakan fitur Tokopedia yang menjual berbagai macam produk kebutuhan harian dengan lebih mudah dan cepat.
"Dengan memanfaatkan teknologi geo-tagging, layanan Tokopedia NOW! kini telah hadir untuk membantu masyarakat mendapatkan produk sembako seperti daging, sayuran, buah-buahan dengan waktu maksimal dua jam pengiriman setelah pembayaran," demikian yang dikutip dari laman resmi Tokopedia.
Adapun, produk Tokopedia Now menjual berbagai macam kebutuhan pokok yang dipasok melalui penjual serta mitra petani lokal.
"Tokopedia NOW! konsisten merangkul mitra petani lokal dan juga mitra umkm seperti produsen telur, daging, dan bahan pokok lainnya agar mereka dapat terus berdaya," tulisnya.
Dengan demikian, pengguna dapat membeli barang kebutuhan mulai dari makanan seperti bumbu masak, cemilan, sayur dan buah, hingga kebutuhan sehari-hari seperti sabun maupun sampo.
Pengguna Tokopedia Now akan mendapat keuntungan berupa layanan Pengiriman Bisa 1 Jam Tiba dari pembayaran terverifikasi, layanan Pengiriman Terjadwal, layanan Pengiriman Konvensional yang tersedia di seluruh Indonesia, stok selalu ada, dan kualitas terjamin.
Dalam hal metode pembayaran, fitur Tokopedia Now menggunakan semua metode pembayaran yang tersedia dari Tokopedia, antara lain debit, kredit, virtual account hingga paylater.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengatakan tech winter masih akan terus terjadi hingga akhir tahun ini yang ditandai dengan penurunan investasi sektor digital secara signifikan. Penurunan investasi pada 2023 mencapai 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini nampaknya belum ada harapan investasi di sektor digital bisa kembali meningkat. The Fed masih menahan suku bunga-nya. Investor masih memilih investasi di surat hutang US dengan suku bunga yang cukup tinggi," kata Huda.
Perubahan arah investasi tersebut, menurut Huda, menyebabkan masih banyak platform startup digital melakukan PHK, termasuk eFishery. Tech winter ini menyulitkan berbagai pihak.
"Platform yang potensial pun sampai PHK apalagi platform kecil yang belum mendapatkan pendanaan. Tingkat kebertahanannya rendah. Kondisi ini saya prediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun. Baru bisa rebound ketika the Fed menurunkan suku bunga acuannya. Itu pun ada lag untuk bisa meningkatkan investasi di sektor digital," kata Huda.