Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya yang dikelola oleh Telkomsigma tak kunjung pulih setelah 3 minggu mengalami gangguan akibat diretas. Meski aktor Brain Cipher telah memberikan kunci dekripsi, faktanya hingga saat ini sejumlah layanan masih belum pulih. Saham pengelola PDNS bergerak fluktuatif.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaporkan sebanyak 30 layanan publik yang terdampak serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 telah pulih. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto menyatakan, pemulihan layanan dilakukan dengan strategi dekripsi (decrypt).
“Hingga hari Selasa tanggal 9 Juli 2024 Pukul 19.00 WIB, terdapat total 30 layanan dari 12 K/L/D yang telah berhasil dipulihkan atau Go Live,” jelasnya di Jakarta Pusat, Selasa (09/07/2024).
Berdasarkan hasil pemetaan dan validasi yang dilakukan terhadap 282 kementerian, lembaga dan pemerintah daerah PDNS 2, terdapat sebanyak 167 kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang terdampak.
“Masih berjalan, saat ini terdapat sekitar 7 layanan dari 6 kementerian, lembaga dan daerah yang diupayakan akan segera pulih,” tuturnya.
Menurut Hadi percepatan pemulihan layanan PDNS 2 dilakukan dengan memaksimalkan ketersediaan backup data di PDNS 3 (Cold Site) di Batam dan backup lokal di PDNS 2 Surabaya.
SDM Tidak Kompeten Kelola PDNS
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar pihak yang tidak kompeten menjalankan tugas agar dicopot dari jabatannya, imbas lumpuhnya sistem layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya berhari-hari.
Erick menyampaikan bahwa dirinya mendukung kebijakan yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto.
“Yang pasti kita mendukung kalau ada yang tidak kompeten, kita copot juga,” ujar Erick, Rabu (10/7/2024).
Saat ditanya terkait indikasi kelalaian yang dilakukan karyawan, Erick enggan menjawab pertanyaan itu lantaran masih tahap indikasi. Meski demikian, Erick mendorong untuk dilakukan audit investigasi.
“Saya mendorong namanya investigasi audit, tetapi saya tidak mau berpolemik politik, saya bukan orang politik, saya orang profesional, mendorong pembersihan individu yang korupsi atau individu yang tidak baik,” tandasnya.
VP Legal & Compliance Telkomsigma Reza Topobroto mengatakan bahwa hingga saat ini Telkomsigma selaku salah satu bagian dari kerja sama operasi (KSO) terus aktif mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta mitra terkait lainnya dalam upaya pemulihan (recovery) data secara intensif.
“Melalui aktivasi crisis center SCC yang beroperasi 24x7 always on, serta memastikan pemulihan layanan dapat dikendalikan dengan efektif dan aman,” kata Reza kepada Bisnis, Rabu (10/7/2024).
Selain itu, Reza menyampaikan bahwa Telkomsigma juga fokus melaksanakan prosedur disaster recovery plan (DRP) dan menunggu hasil digital forensik dari badan yang ditunjuk pemerintah.
Sayangnya, perusahaan yang merupakan bagian dari Telkom Group itu enggan berkomentar lebih jauh atas terjadinya insiden serangan ransomware.
“Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kemenko Polhukam sebagai narasumber tunggal dalam insiden serangan ransomware terhadap PDNS 2,” tuturnya.
Pergerakan Saham Telkom Indosat
Sementara itu saham emiten telekomunikasi, mulai dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) hingga PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH) bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup menguat saat insiden Brain Cipher ransomware menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Diketahui, Indonesia memiliki 3 PDNS yang berlokasi di Serpong, Surabaya dan Batam. PDNS 1 Serpong dikelola oleh Lintasarta, anak usaha Indosat. Sementara itu PDNS 2 Surabaya dikelola oleh Telkomsigma anak usaha Telkom, adapun PDNS 3 di Batam dikelola oleh Telkom.
Hampir tiga pekan serangan Brain Cipher ransomware melumpuhkan sistem layanan PDNS 2 yang dikelola PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) pada 20 Juni 2024.
Saat insiden serangan ransomware terjadi, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ditutup di zona hijau di harga Rp2.840 atau naik 0,35% pada Kamis (20/6/2024). Pergerakan harga saham TLKM terpantau bergerak fluktuatif meski masih berada di zona hijau.
Namun, harga saham TLKM mulai terkoreksi pada 1–4 Juli 2024, dengan penurunan tajam terjadi pada Kamis (4/7/2024) di level Rp2.960 atau merosot 2,31%. Meski demikian, menutup akhir pekan, harga saham TLKM kembali menguat di level Rp3.020 pada Jumat (5/7/2024).
Sementara itu, harga saham TLKM pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (11/7/2024), masih bertengger di zona hijau dengan harga Rp3.180 atau menguat 0,63%. Kapitalisasi pasar atau market TLKM mencapai Rp315,02 triliun.
Adapun selama periode 20 Juni hingga 11 Juli 2024, saham Telkom masih naik 7,8%.
Sama seperti TLKM, harga saham PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (20/6/2024). Kala itu, harga saham ISAT berada di harga Rp10.250, atau menguat 1,74%.
Saham ISAT terus menguat, namun jatuh di level Rp10.350 atau turun 1,43% pada 25 Juni 2024. Pada 27 Juni, harga saham ISAT kembali terkoreksi 0,72% ke level Rp10.350 seusai rebound di harga Rp10.425 pada 26 Juni 2024.
Sampai dengan penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham ISAT menguat 4,55% ke level Rp11.500 dengan market cap sebesar Rp92,72 triliun.
Adapun selama periode 20 Juni 2024 hingga 11 Juli 2024 pukul 12.00 WIB, saham Indosat mengalami lesatan yang lebih tinggi dibandingkan Telkom yaitu 10,31%
Sementara itu saham XL Axiata dan FREN juga mengelami pergerakan dalam beberapa pekan terakhir.