Bisnis.com, JAKARTA - Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp terus berinovasi memfasilitasi perusahaan atau brand dalam beriklan di seluruh platform, khususnya utuk menjangkau generasi muda atau Gen Z.
Direktur GBG Marketing Science South East Asia (SEA) Meta Kishore Parthasarathy mengungkapkan beberapa strategi utama yang ditawarkan perusahaan bagi para pengiklan agar Gen Z dapat melihat iklan yang relevan bagi mereka. Salah satu inovasi utama adalah penggunaan iklan Augmented Reality (AR).
”Dulu, jika ingin membeli kacamata, kita hanya melihat video atau gambar statis dan kemudian harus mengklik untuk menuju ke situs web. Namun, dengan iklan AR, pengguna kini bisa mencoba kacamata secara virtual menggunakan kamera,” jelas Kishore dalam Southeast Asia Press Day di kantor Meta Singapura, dikutip Kamis (11/7/2024).
Kishore mengatakan selain inovasi teknologi, relevansi konten juga menjadi fokus utama. Penting bagi brand menyajikan iklan yang relevan bagi pengguna. Konten yang tidak sesuai dengan minat pengguna dapat membuat mereka kehilangan minat dan berhenti melihat feed atau konten terkait.
"Akan sangat buruk jika saya berada di Facebook dan mendapatkan iklan yang sama sekali tidak relevan dengan saya," ujarnya
Kishore menjelaskan Meta mengandalkan sistem yang mengkustomisasi feed berdasarkan minat individu. Ini karena setiap pengguna memiliki feed Facebook atau Instagram yang dipersonalisasi berdasarkan minat masing-masing.
”Misalnya, saya yang menyukai olahraga akan mendapatkan konten tentang tenis dan Euro 2024,” lanjutnya.
Personalisasi ini memastikan bahwa setiap pengguna mendapatkan konten yang mereka inginkan.
Adapun Gen Z yang dikenal cepat beralih perhatian membutuhkan konten yang relevan dan menarik. Oleh karena itu, penting bagi Meta untuk selalu menyajikan konten dan iklan yang sesuai dengan minat mereka.
Baca Juga Cara Ngobrol Pakai AI Meta di Whatsapp |
---|
"Begitu mereka melihat konten yang tidak relevan, mereka akan langsung beralih," pungkasnya.