Jokowi Ingatkan BSSN: Data Lebih Mahal dari Emas dan Minyak

Rika Anggraeni
Kamis, 11 Juli 2024 | 10:36 WIB
Tangkapan layar pekerja sedang berada di ruang server data center/website Damac Data Center
Tangkapan layar pekerja sedang berada di ruang server data center/website Damac Data Center
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa saat ini data lebih mahal daripada emas ataupun minyak.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas mengatakan bahwa satu pilar yang diharapkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dalam ekonomi digital adalah didukung dengan iklim usaha dan keamanan siber. Dia menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

“Beliau [Presiden Jokowi] menyampaikan bahwa saat ini data itu lebih mahal daripada emas ataupun minyak. Dan itu sudah terbukti di beberapa kejadian yang terjadi, di mana data itu harus kita lindungi karena data itu bisa menjadi komoditi yang sangat berharga dan juga menjadi sumber kejahatan,” kata Slamet dalam webinar bertajuk Penerapan SNI 8799 Pusat Data untuk Penguatan Infrastruktur Informasi Vital & Ekonomi Digital, Kamis (11/7/2024).

Slamet menuturkan bahwa sesuai dengan amanah yang diberikan Presiden Jokowi terkait visi mewujudkan Indonesia Emas pada 2024, Indonesia berulang tahun ke-100 dan masuk ke dalam daftar negara lima besar perekonomian dunia.

Namun, Slamet menjelaskan bahwa salah satu pendorong visi Indonesia Emas didukung dengan percepatan transformasi digital menuju ekonomi digital. Dalam hal ini, lanjut dia, ekonomi digital menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

“Dengan berbasis kepada dasar negara Pancasila, kita harapkan bahwa transformasi digital menuju ekonomi digital menjadi lebih aman,” tuturnya.

Pasalnya, BSSN mengungkap bahwa ekonomi digital bagaikan dua sisi mata uang yang memiliki sisi plus dan minus. Dia pun berharap gangguan terhadap ekonomi digital bisa dicegah dan diantisipasi.

“Plusnya mudah-mudahan berjalan dengan baik, sementara minusnya gangguan-gangguan terhadap ekonomi digital itu bersama-sama nanti kita antisipasi, kita cegah, dan kita usahakan untuk tidak terjadi, kita minimalisir syukur-syukur bisa kita eliminir,” tandasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper