Akun Blibli-Tiket Digabung, Jaminan Keamanan Data Pelanggan Terjaga

Rika Anggraeni
Rabu, 3 Juli 2024 | 02:00 WIB
Warga mengakses aplikasi Blibli di Jakarta, Senin (13/5/2024). Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024 PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,92 triliun tumbuh 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3,83 triliun/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Blibli di Jakarta, Senin (13/5/2024). Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024 PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,92 triliun tumbuh 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3,83 triliun/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli buka suara terkait keamanan data pelanggan usai akun Blibli, tiket.com, dan Ranch digabung dalam ekosistem Blibli Tiket pada awal 2024.

Head of Value Added Services Blibli David Michum memastikan bahwa Blibli menjadi satu-satunya platform e-commerce yang memiliki ISO 27001 yang menjamin keamanan data pelanggan.

“Jadi Blibli satu-satunya yang punya ISO 27001, artinya kami sangat menanggap penting keamanan data pelanggan. Semua data itu sudah berdasarkan ketentuan ISO 27001 untuk keamanan data pelanggan,” kata David saat ditemui seusai acara Blibli Intimate Media Gathering “Navigating the Omni Future: Building a Future-Ready Ecosystem” di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

David menjelaskan bahwa alasan penggabungan akun Blibli, tiket.com, dan Ranch menggunakan satu akun ekosistem Blibli Tiket dilakukan untuk mempermudah pelanggan, termasuk dalam penggunaan poin.

Dengan penggabungan akun ini, kata David, pelanggan atau pengguna bisa mendapatkan poin gabungan dari Blibli dan tiket.com. Sebab, lanjut dia, pengguna bisa mendapatkan harga yang lebih murah karena diperoleh dari voucher, promo, hingga poin.

Selain itu, penggabungan akun itu juga sekaligus menjadikan Blibli menambah ekosistem omnichannel travel dan lifestyle.

“Sehingga di ekosistem Blibli kami bisa cover lebih dari 90% kebutuhan pelanggan, baik kebutuhan sehari-hari, entertainment, dan lifestyle,” imbuhnya.

Di tengah huru-hara Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang diserang peretas, David juga memastikan bahwa Blibli sangat menjaga keamanan data pelanggan.

“Yang pasti kami sangat menjaga keamanan data pelanggan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, David menambahkan bahwa hingga sampai saat ini Blibli tidak menemukan kebocoran data selama 13 tahun berdiri. “Kami langsung ke semua bank partner jadi hubungan kami soal keamanan data juga tanggung jawabnya bersama,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, ransomware Brain Cipher melumpuhkan sistem layanan PDNS 2 di Surabaya pada 20 Juni 2024. Brain Cipher merupakan pengembangan terbaru dari ransomware LockBit 3.0.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menyebut bahwa hasil forensik yang merupakan salah satu penyebab PDNS 2 diserang ransomware Brain Cipher sudah terungkap.

“Dari hasil forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius,” kata Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers Penggantian  Pusat Data Nasional 2 yang diserang Ransomware, dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam, Senin (1/7/2024).

Hadi menyatakan bahwa Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan terus meningkatkan keamanan operasional siber. Nantinya, pusat kendali ini akan dipegang oleh BSSN, sesuai dengan instruksi Presiden.

“Dengan menyambungkan ke komando kendali BSSN yang ada di Ragunan, termasuk juga mengaktifkan CSIR atau computer security incident response team yang akan di-monitor oleh BSSN, apabila notifikasi yang disampaikan namun tidak ada aksi,” jelasnya.

Selain itu, Hadi menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pemantauan, terutama dalam hal penggunaan password.

“Kami juga mengimbau kepada user, nanti akan kami buat satu edaran, agar penggunaan password oleh para user juga harus tetap hati-hati, tidak sembarangan, dan akan di-monitor oleh BSSN,” tandasnya.

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper