Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena kebangkitan lubang hitam supermasif yang berjarak 300 juta tahun cahaya di galaksi SDSS1335+0728 mengejutkan para ilmuwan.
Dalam jurnal Astronomy and Astrophysics, kebangkitan ini mengejutkan para intelek luar angkasa karena ‘monster’ kosmik berukuran satu juta kali massa matahari kembali aktif setelah lama tertidur. Pada tahun 2019, lubang hitam itu berhasil memukau astronom dengan lonjakan intensitas cahaya secara tiba-tiba.
Setelah pengamatan lanjutan, benda langit itu memancarkan cahaya empat kali lebih terang pada frekuensi ultraviolet dan melepaskan sinar-X 10 kali lebih banyak dibanding peristiwa sebelumnya.
Tidak hanya cahaya, para ilmuwan memperkirakan tarikan gravitasinya lebih kuat dibanding bumi. Gravitasi yang dihasilkan mampu menyedot debu, gas, bintang, dan planet yang mengorbit di sekitarnya.
Tarikannya begitu kuat lantaran lubang hitam itu memiliki inti super panas , di mana saat material tersebut berputar di lingkaran mulut lubang akan tersedot dengan kecepatan cahaya dan ketika material tersedot, maka akan hilang selamanya.
“Bayangkan Anda telah mengamati galaksi yang jauh selama bertahun-tahun, dan galaksi itu selalu tampak tenang dan tidak aktif,” kata penulis utama studi itu, Paula Sanchez Saez, dikutip Live Science pada Jumat (21/6/2024).
Baca Juga Astronom Temukan Lubang Hitam Terbesar di Galaksi Bima Sakti, Ukurannya 33 Kali Besar Matahari |
---|
“Tiba-tiba [intinya] mulai menunjukan perubahan kecerahan yang dramatis, tidak seperti peristiwa yang pernah kita lihat sebelumnya,” jelasnya.
Kebangkitan lubang hitam supermasif itu masih belum diketahui apa penyebab pastinya. Tapi para astronom menduga banyaknya material yang tertarik ke dalam inti galaksi membuat suhu inti meningkat dan membangkitkan lubang hitam dari ‘tidur’-nya.
“Dalam kasus SDSS1335+0728, kami dapat mengamati kebangkitan lubang hitam masif, [yang] tiba-tiba mulai memakan gas yang ada di sekitarnya, dan membuatnya menjadi sangat terang,” ungkap Claudio Ricci, dalam rilis tersebut.
Para astronom lainnya berpendapat bangkitnya lubang hitam supermasif itu disebabkan gangguan pasang surut akibat reaksi dari material di sekitar orbit yang memancarkan suar dan kemudian dihisap oleh gravitasi. Namun, kejadian ini hanya berlangsung singkat dan paling lama berapa ratus hari.
“Ini akan menjadi kejadian gangguan pasang surut terpanjang yang pernah terjadi,” kata Hernandez-Garcia peneliti di Institut Fisika dan Astronomi di Universitas Valparaiso, Chilli, dilansir Astronomy Magazine.
Menurut astronom di European Southern Observatory, pengamatan terhadap gelombang yang dipancarkan lubang hitam idealnya selama empat tahun setelah terdeteksi. Hal ini akan menuntun para ilmuwan untuk melihat perubahan pada bagian spektrum sinar-X dan mendapatkan teka-teki menarik terkait galaksi tersebut.
Sampai saat ini para ilmuwan masih melakukan pengamatan untuk mengetahui secara pasti penyebab kebangkitan mendadak tersebut. Mereka juga berharap temuan ini mampu menjawab evolusi alam semesta, khususnya galaksi SDSS1335+0728. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)