Kemenkominfo: Lelang Frekuensi 5G Mundur Awal Juli 2024

Rika Anggraeni
Senin, 10 Juni 2024 | 18:11 WIB
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/dok. XL Axiata
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/dok. XL Axiata
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan bahwa lelang spektrum frekuensi 700 MHz dan 26 GHz untuk jaringan 5G mundur dari waktu yang direncanakan sebelumnya pada bulan ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa rentang waktu mengadakan lelang frekuensi antara akhir Juni—awal Juli 2024.

“[Lelang frekuensi] lagi di-omongin. Mungkin akhir Juni-Juli ini. Lelang tunggu, akhir bulan ini, ya, paling lambat awal bulan [Juli],” kata Budi saat ditemui seusai Rapat Kerja Komisi I DPR di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kemenkominfo Ismail mengatakan bahwa hingga saat ini lelang frekuensi masih menunggu persetujuan dan koordinasi dengan berbagai institusi seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Meski demikian, Ismail menyebut bahwa aksi lelang spektrum frekuensi 700 MHz dan 26 GHz ini masih tetap mengikuti rencana sebelumnya, yakni pada Juni tahun ini.

“[Kendalanya] karena harus ada koordinasi dengan banyak institusi seperti Kemenkeu, masih sedang kita bicarakan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ismail menyampaikan bahwa Kemenkominfo telah mendapatkan masukan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang harga dasar atau reserved price lelang spektrum frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.

“Sudah ada masukan dari BPKP. Nggak bisa [disebeut] nanti pada saat lelang,” tutupnya.

Sebelumnya, Kemenkominfo juga berencana merilis tiga spektrum frekuensi 2,6 GHz, 3,3 GHz, dan 3,5 GHz pada 2025 mendatang.

Direktur Penataan Sumber Daya Kemenkominfo Denny Setiawan mengatakan bahwa untuk saat ini ketiga spektrum tersebut masih digunakan untuk layanan satelit, salah satunya untuk layanan televisi (TV) kabel.

Denny menyampaikan bahwa Indonesia menerapkan regulasi teknologi netral di semua pita frekuensi IMT (International Mobile Telecommunications). Perlu diketahui, penerapan teknologi netral ini menciptakan nilai lebih dari sisi waktu, biaya, dan kualitas layanan jaringan telekomunikasi untuk konsumen.

“Kami berharap dapat merilis pita kapasitas 2,6 GHz, 3,3 GHz, dan 3,5 GHz, semoga tahun depan,” kata Denny dalam acara Ericsson Imagine Live 2024, di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Denny menyampaikan bahwa penggunaan spektrum 2,6 GHz saat ini digunakan untuk layanan TV berlangganan melalui satelit siaran (broadcating satellite service/BSS) menggunakan 150 MHz bandwidth di kisaran 2520–2670 MHz. “Pita frekuensi 2,6 GHz akan tersedia untuk IMT setelah berakhirnya masa pakai desain BSS,” jelasnya. 

Sementara itu, spektrum frekuensi 3,3 GHz dan 3,5 GHZ saat ini masih digunakan untuk Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan akses pita lebar berbasis nirkabel dan Fixed Satellite Service (FSS) atau layanan satelit tetap.

Denny menjelaskan bahwa sebagian besar pita 3,3 GHz telah tersedia setelah penyelesaian migrasi BWA pada 2022. Sedangkan pita 3,5 GHz akan tersedia secara bertahap pada area yang ditentukan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper