Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank HSBC Indonesia masih bergeliat membidik potensi penyaluran kredit berkelanjutan di Indonesia. Terbaru, HSBC Indonesia menyalurkan kredit hijau dan sosial atau green and social loan kepada startup eFishery senilai US$30 juta atau setara Rp487,6 miliar.
Dengan kucuran dana dari HSBC Indonesia, eFishery yang merupakan startup perikanan asal Bandung, akan memperluas inovasi teknologinya yakni eFeeder yang disewakan kepada ratusan ribu pembudidaya ikan skala kecil dalam jaringan mereka.
eFeeder sendiri merupakan inovasi teknologi pertama eFishery berupa perangkat pemberian pakan otomatis menggunakan artificial intelligence of thing. Dengan menggunakan eFeeder, pembudidaya ikan dapat meningkatkan efisiensi pakan. Sebagai imbal baliknya, para pembudidaya skala kecil ini akan memiliki akses yang lebih luas untuk memasarkan hasil budidaya perikanan mereka dengan harga yang wajar.
Selain itu, HSBC Indonesia juga diberikan mandat sebagai sustainable finance coordinator untuk eFishery guna membantunya mengintegrasikan aspek-aspek environmental social and governance (ESG) dalam operasional bisnis.
Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan kucuran dana diharapkan membawa eFishery mengembangkan bisnisnya guna menjangkau lebih banyak pembudidaya skala kecil di seluruh Indonesia.
"Hal ini merupakan bagian dari ambisi kami untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi baru berbasis platform di Indonesia, sekaligus mendukung sektor akuakultur di Indonesia untuk menerapkan praktik berkelanjutan di sepanjang rantai pasokannya," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (31/5/2024).
Pendiri dan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan green and social loan dari HSBC Indonesia ini merupakan langkah dalam misi eFishery merevolusi industri akuakultur di Indonesia. "Kami yakin kemitraan dengan HSBC ini akan membantu kami mencapai ambisi pertumbuhan dan membangun sektor akuakultur yang berkembang di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, HSBC Indonesia memang tengah bergeliat menyasar pasar kredit berkelanjutan di Indonesia. Dalam penyaluran social loan, HSBC misalnya menggaet PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan social trade loan dengan nilai US$100 juta yang menyasar perempuan pengusaha mikro.
HSBC Indonesia juga telah memberikan pinjaman sosial kepada PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK), lembaga keuangan swasta non-bank di Indonesia yang menerapkan model bisnis Grameen Bank. MBK telah melayani lebih dari 1,52 juta perempuan pengusaha mikro di Indonesia.
Sementara dalam green loan, akhir tahun lalu HSBC menyalurkan pinjaman berjangka hijau senilai US$20 juta kepada PT Indo-Rama Synthetics, Tbk. (INDR), anak perusahaan dari Indorama Corporation Pte. Ltd., Singapore (Indorama).