Astronom Temui Planet Gliese 12 b, Digadang jadi Sumber Kehidupan Baru Manusia

Redaksi
Senin, 27 Mei 2024 | 17:02 WIB
Pesawat ruang angkasa Voyager I/dok. YouTube NASA
Pesawat ruang angkasa Voyager I/dok. YouTube NASA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para astronom tidak henti-hentinya mencari planet lainya yang dapat dihuni oleh manusia. Baru-baru ini, astronom menemukan planet seukuran bumi bernama Gliese 12 b, diklaim menjadi sumber kehidupan baru bagi umat manusia.

Dilansir Space.com, keberadaan planet tersebut terdeteksi oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA, jaraknya hanya sekitar 40 tahun cahaya dari bumi dan memiliki lebar sekitar 1,1 kali lipat bumi.

“Hal yang paling menarik adalah bahwa ini adalah planet yang sangat dekat. Faktanya, ini adalah salah satu planet transit terdekat ke bumi,” kata Larissa Palethorpe seorang ilmuwan dari University College of London, dikutip pada Senin (27/5/2024).

“Ia (glise 12 b) berada di zona layak huni bintangnya atau berada tepat di tepinya. Jadi, ia bisa saja layak huni,” tambahnya.

Gliese 12 b mengorbit pada bintangnya bernama gliese, sehingga satu tahunnya hanya berlangsung 12,8 hari bumi. Namun, planet ini jauh lebih dingin dibanding bumi karena hanya mendapatkan seperempat cahaya matahari.  

Gliese 12 b diperkirakan memiliki suhu permukaan lebih dingin mencapai 42 derajat celcius dibanding suhu permukaan venus 464 derajat celcius.

“Menemukan ukurannya yang mirip dengan bumi merupakan kejutan yang menyenangkan,” katanya. “Jadi itu adalah hal yang sangat 

menyenangkan untuk dapat dipastikan, tapi saya pikiri mengetahui bahwa dalam hal kelayakan huni, ia mungkin terbentang di antara bumi dan venus. Sungguh menarik,”lanjut Larissa.

Namun, tim yang melakukan pengamatan terhadap planet Gliese 12 b masih mempelajari berbagai aspek pada planet tersebut hingga bisa dinyatakan layak huni.

Kondisi atmosfer adalah aspek yang sedang diteliti oleh para astronom. Pasalnya, Gliese diindikasikan mempunyai lapisan atmosfer relatif tipis dan tidak setebal atmosfer bumi.

“Bisa jadi planet tersebut tidak memiliki atmosfer, sehingga tidak bagus untuk dihuni, atau planet tersebut memiliki atmosfer yang tipis, seperti atmosfer bumi,” sebut Larissa.

Selain menggunakan TESS, para astronom akan menggunakan metode kecepatan radial yang memanfaatkan goyangan kecil disebabkan oleh planet-planet dalam opergerangkan bintangnya saat saling menarik akibat faktor gravitasi.

Tim juga akan bekerja sama dengan Organisasi Eropa untuk untuk Penelitian Astronomi di Belahan Bumi Selatan (ESPRESSO) menggunakan James Webb Space Telescope (JWST). Langkah ini dilakukan untuk menentukan massa planet.

Pada saat ini JWST sedang melakukan pengamatan serupa terhadap tujuh planet yang disinyalir memiliki karakteristik sama seperti Bumi. Pasalnya menurut para astronom ada banyak planet layaknya bumi, tapi masih berada di zona katai merah kecil dan suhu lebih dingin.

Katai merah sendiri memiliki massa antara 7,5% dan 50% massa matahari, sehingga membuat planet-planet di zona tersebut mudah terbakar pada suhu 3.500 derajat celcius. Sedangkan bumi mampu bertahan hingga suhu 5.500 derajat celcius.

Dilansir Astronomy.com, Gliese 12 b dapat membantu para peneliti mengetahui exoplanet yang memiliki kondisi sama seperti bumi, dan meningkatkan harapan bahwa sekitar 70%  bintang-bintang dingin lainnya di Bima Sakti adalah katai merah.

Namun, para astronom masih melakukan penelitian lebih lanjut tentang planet Gliese 12 b. Astronom akan mengujinya dengan beberapa metode untuk mengetahui secara komprehensif terkait Gliese 12 b. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper