Kembali ke Akademis dari Sains Postmodern
Pandangan Gödel dan Kuhn menunjukkan bahwa sains tidak sepenuhnya objektif karena beberapa nilai dan prinsip ilmiah mengandung muatan budaya dan akademis yang sulit dibantah.
Asumsi dan tujuan ilmiah sering kali dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan sejarah. Alan Sokal, dengan makalah palsu "Pi," menunjukkan bahwa klaim-klaim ekstrim dari postmodernisme dapat membawa sains kembali ke ranah akademis dengan mengolok-olok subjektivitas yang berlebihan.
Dalam konteks kesehatan masyarakat, dukungan finansial untuk penelitian kedokteran dan ilmu dasar sangat penting. Sektor bisnis telah menyadari bahwa penelitian biomedis dapat menghasilkan keuntungan besar karena penemuan dalam ilmu dasar sering kali membawa kemajuan medis yang signifikan.
Sebagian besar dana untuk penelitian dan pengembangan sains dalam 30 tahun terakhir berasal dari sektor swasta. Keinginan dan kebutuhan masyarakat, seperti memperlambat atau menghentikan penuaan, makin mendorong proyek-proyek sains yang didanai oleh sektor bisnis.
Dalam era modern, teknologi dan kebutuhan masyarakat makin mempengaruhi arah penelitian ilmiah.
Pengembangan teknologi informasi, misalnya, telah membuka bidang baru seperti kecerdasan buatan dan data besar (big data), yang sekarang menjadi pusat perhatian dalam banyak penelitian ilmiah. Selain itu, masyarakat makin menuntut solusi cepat dan efisien untuk masalah global seperti perubahan iklim dan krisis energi.
Hal ini memaksa ilmuwan untuk bekerja lebih dekat dengan industri dan pemerintah untuk mengarahkan penelitian mereka ke arah yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Sains terus berkembang melalui interaksi kompleks antara penemuan teoritis, aplikasi praktis, dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, sains tidak hanya dipandu oleh prinsip-prinsip logis dan empiris, tetapi juga oleh konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas.
Pengaruh Konteks Sosial dan Ekonomi terhadap Sains dan Kesejahteraan Masyarakat
Interaksi antara penelitian ilmiah, kebutuhan masyarakat, dan kebijakan ekonomi dapat menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam kesejahteraan rakyat.
Baca Juga OPINI : Minat KPR & Bunga Acuan |
---|
Penelitian medis yang didorong oleh kebutuhan sosial dan ekonomi telah menghasilkan berbagai terobosan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program vaksinasi massal, misalnya, didorong oleh kebutuhan untuk mengendalikan wabah penyakit. Pengembangan dan distribusi vaksin, seperti vaksin COVID-19, yang didukung oleh pemerintah dan sektor swasta, telah menyelamatkan jutaan nyawa dan memungkinkan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Selain itu, penelitian yang difokuskan pada pengobatan HIV/AIDS telah mengubah penyakit yang dulunya mematikan menjadi kondisi yang dapat dikelola dengan terapi antiretroviral. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup pasien tetapi juga mengurangi beban ekonomi pada sistem kesehatan.
Penelitian dalam bidang pertanian yang didorong oleh kebutuhan sosial dan ekonomi telah meningkatkan produktivitas pangan dan ketahanan pangan. Contohnya adalah Revolusi Hijau, yang memperkenalkan varietas tanaman padi dan gandum yang tahan penyakit dan memiliki hasil tinggi, serta teknik pertanian modern.
Ini membantu negara-negara berkembang mengatasi kelaparan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, penggunaan rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman tahan hama dan cuaca ekstrem telah membantu petani mengatasi tantangan perubahan iklim, mengurangi ketergantungan pada pestisida, dan meningkatkan hasil panen.
Pengembangan teknologi energi terbarukan yang didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil telah memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.
Investasi dalam penelitian dan pengembangan energi terbarukan telah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan terjangkau, seperti panel surya dan energi angin.
Ini tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor energi hijau. Selain itu, penelitian dan pengembangan kendaraan listrik yang didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada minyak bumi telah menghasilkan mobil listrik yang lebih terjangkau dan infrastruktur pengisian yang lebih luas.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dipandu oleh kebutuhan sosial dan ekonomi telah merevolusi cara masyarakat berinteraksi, bekerja, dan belajar.
Peningkatan akses ke internet dan teknologi seluler telah memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mengakses informasi, layanan kesehatan, dan pendidikan, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan peluang ekonomi.
Selain itu, pandemi COVID-19 mendorong adopsi pendidikan daring yang memungkinkan siswa untuk terus belajar meskipun ada pembatasan fisik. Ini juga membuka peluang pendidikan bagi individu yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas.