Bisnis.com, JAKARTA — CEO X, Elon Musk, menyatakan bahwa perusahaan rintisan miliknya di bidang kecerdasan buatan, yaitu chatbot xAI berencana membuat superkomputer. Langkah tersebut disampaikan setelah Microsoft, dikabarkan mengembangkan teknologi superkomputer.
Pada April 2024, menurut laporan dari The Information, Microsoft dan OpenAI ingin membangun superkomputer senilai US$100 miliar atau Rp 1.600 triliun yang dinamai "Stargate," untuk menggerakkan model-model OpenAI.
Belanja modal untuk pusat data bisa mencapai US$115 miliar, lebih dari dua kali lipat pengeluaran normal untuk pusat data Azure, chip, dan peralatan jaringannya.
Sementara itu laporan The information, dikutip dari Reuters pada Minggu (26/5/2024), Elon Musk yang juga merupakan pendiri SpaceX membutuhkan 100.000 semikonduktor khusus untuk melatih dan menjalankan versi terbaru dari AI Grok dengan sentuhan superkomputer.
Dalam presentasinya di hadapan investor pada Mei, Elon Musk ingin superkomputer tersebut dapat beroperasi pada musim gugur 2025 mendatang. Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa xAI dapat bermitra dengan Oracle untuk mengembangkan superkomputer tersebut.
Untuk membuat chatbot ini, Elon Musk mengungkapkan bahwa xAI berencana merangkai semua chip ini menjadi satu komputer besar. Dia menyebutnya sebagai pabrik komputasi raksasa atau gigafactorykomputasi.
Ketika selesai, chatbot yang dibekali GPU Nvidia H100 ini akan berukuran empat kali lebih besar dari GPU terbesar yang ada saat ini.
Adapun awal tahun ini, Musk mengatakan pelatihan model Grok 2 membutuhkan sekitar 20.000 GPU Nvidia H100. Nantinya, model Grok 3 dan seterusnya akan membutuhkan 100.000 chip Nvidia H100.
Perlu diketahui, Elon Musk mendirikan xAI tahun lalu sebagai pesaing OpenAI yang didukung Microsoft dan Google Alphabet. Musk juga ikut mendirikan OpenAI.