Indosat (ISAT) Pertahankan Harga Paket Internet, Ogah Tiru Starlink

Rika Anggraeni
Senin, 20 Mei 2024 | 14:34 WIB
Karyawan melayani pelanggan saat acara peresmian Gerai IM3 BSD Junction di Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan saat acara peresmian Gerai IM3 BSD Junction di Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison akan tetap mempertahankan harga paket layanan internet di tengah persaingan yang ketat dan disrupsi satelit orbit rendah Starlink.

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan bahwa emiten bersandi saham ISAT itu tetap berfokus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, termasuk dari sisi harga.

Menurutnya, layanan terbaik harus diselaraskan dengan harga yang ekonomis, namun tidak dengan menurunkan kualitas yang pelanggan dapatkan.

Perusahaan tidak tertarik untuk menurunkan harga seperti yang dilakukan Starlink pada awal kedatangannya. Starlink menurunkan harga perangkat keras untuk ritel dari Rp7,8 juta menjari Rp4,7 juta.

“Jadi kita tetap akan mempertahankan produk dan layanan dengan harga yang ada saat ini,” kata Steve saat ditemui di Kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Merujuk pada aplikasi MyIM3, Indosat menawarkan harga paket internet yang beragam kepada pelanggan sesuai kebutuhan. Paket Freedom 30 hari Indosat hadir dengan harga mulai dari Rp23.000 dengan kuota internet hingga 150GB. 

Indosat juga memiiliki paket internet harian yang dibanderol mulai dari Rp6.000 dengan kuota internet hingga 5GB.

Steve menjelaskan jika paket layanan internet diturunkan akan berdampak pada turunnya pendapatan rata-rata per unit atau Average Revenue Per Unit (ARPU). Jika ARPU turun maka industri telekomunikasi menjadi tidak sehat.

Terlebih, Steve mengungkapkan bahwa saat ini, kondisi ARPU Indonesia masih di bawah rata-rata negara di kawasan Asia Tenggara.

Meski demikian, Indosat melihat masih ada ruang untuk menyehatkan industri ini.

“Kalau industri sehat, tentu saja kebaikan akan diberikan kepada pelanggan itu sendiri. Jadi jaringannya enggak hanya ada jaringan di sana, tetapi jaringannya bisa digunakan secara produktif dan berkualitas,” tambahnya.

Pada tiga bulan pertama 2024, Indosat mengalami kenaikan sebesar 2,3 juta pelanggan menjadi 100,8 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada kuartal I/2024 menjadi Rp37.500, atau naik 13,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp4.600.

Adapun, pertumbuhan trafik data tumbuh 14,3% yoy pada kuartal I/2024. Selain itu, cakupan jaringan Indosat juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 184.000.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper