Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memastikan bea masuk produk teknologi informasi (IT) dari Amerika Serikat (AS) merupakan komponen bahan baku, bukan produk jadi. Hal ini untuk menjaga industri IT yang sudah memproduksi produk dalam negeri.
Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Adhi S. Lukman mengatakan produk yang akan diimpor bukan produk elektronik secara umum, melainkan produk untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Jadi Indonesia akan mengimpor beberapa komponen dari Amerika dan tadi yang disampaikan elektronik bukan elektronik nya, tapi TIK, termasuk [komponen] handphone dan segala macam. Ini kan bahan baku kebanyakan," kata Adhi saat ditemui, Senin (21/7/2025).
Dia menilai kesepakatan tersebut dapat menjadi salah satu yang akan dipertimbangkan untuk menurunkan tarif ekspor Indonesia ke AS yang saat ini disepakati 19% atau turun dari sebelumnya 32%.
"Nah itu yang akan lebih perdagangan Indonesia dan Amerika akan lebih mudah dan lebih rendah tarifnya supaya bisa meningkatkan perdagangan kedua negara," jelasnya.
Sebelumnya, Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan pihaknya tak menyetujui konsep pembebasan tarif 0% atas produk AS yang masuk ke Indonesia.
Apalagi, ada banyak produk yang tengah diupayakan untuk industrialisasi atau diolah ke produk hilir. Terlebih, Indonesia memiliki berkenaan dengan kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
“Kok AS dikasih 0% nanti Korea iri dengan Samsung-nya, Samsung udah capek-capek bikin pabrik disini, eh iPhone boleh nyelonong masuk bebas, itu kan kredibilitas pemerintah Indonesia yang dipertaruhkan,” kata Heri dalam diskusi publik Indef secara daring, Senin (21/7/2025).
Menurut Heri, implikasi dari pembebasan bea masuk produk AS tidak hanya sekadar melancarkan arus barang, namun juga meningkatkan ketergantungan produk impor dari AS.