Starlink Punya 6.300 Satelit, Pendapatan Diramal Tembus Rp106 Triliun pada 2024

Rika Anggraeni
Minggu, 12 Mei 2024 | 10:45 WIB
Ilustrasi starlink
Ilustrasi starlink
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Satelit internet Starlink milik Elon Musk diperkirakan mengantongi pendapatan hingga US$6,6 miliar atau sekitar Rp105,96 triliun (kurs Rp16.055 per dolar AS) pada 2024 atau naik 80% year on year (YoY). SpaceX mengoperasikan 6.300 satelit LEO per April 2024.

Satelit yang berada di orbit rendah itu juga diprediksi memiliki aliran kas bebas sekitar US$600 juta atau sekitar Rp9,63 triliun.

Menurut laporan Quilty Space, perkiraan yang diterima Starlink pada dasarnya menghasilkan keuntungan bagi SpaceX yang merupakan induk perusahaan Starlink dalam waktu singkat.

Salah satu pendiri Quilty Space, Chris Quilty menyebut integrasi vertikal SpaceX dalam desain satelit telah memungkinkannya mengurangi biaya peluncuran, melainkan juga dari sisi manufaktur.

Menurut Quilty, dengan pendapatan yang diperkirakan mencapai US$6,6 miliar, maka bisnis Starlink naik 80% dibandingkan 2023.

“Apa yang telah dicapai Starlink dalam tiga tahun terakhir ini sungguh luar biasa,” kata Quilty, dikutip dari Satelite Today, Minggu (12/5/2024).

Bukan hanya itu, laporan tersebut juga memperkirakan bahwa Starlink akan mencapai EBITDA sebesar US$3,8 miliar atau Rp61 triliun pada tahun ini.

Dikutip dari Neowin, Minggu (12/5/2024), SpaceX hingga saat ini telah meluncurkan lebih dari 6.300 satelit dengan rangkaian terakhir dikirim ke orbit pekan ini. 

SpaceX memiliki keuntungan dalam meluncurkan satelitnya sendiri dengan biaya murah menggunakan roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali.

Laporan Ars Technica memprediksi bahwa bisnis Elon Musk akan memberikan keuntungan tambahan saat roket raksasa Starship sudah beroperasi. Sekadar informasi, Starship memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dibandingkan Falcon 9.

Hal ini memungkinkan versi baru dan lebih berat dari Starlink untuk ditempatkan di orbit dan menyediakan koneksi langsung ke seluler yang tidak bergantung pada terminal pengguna.

Layanan Starlink dibanderol dengan harga bervariasi dengan harga paling murah Rp750.000 per bulan. Satelit milik Elon Musk ini diklaim memiliki internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia.

Untuk rincian harganya, layanan Starlink untuk residensial atau perumahan versi standar dibanderol Rp750.000 per bulan. Pelanggan bisa menikmati layanan internet dengan kuota tanpa batas, meski terjadi cuaca ekstrem.

Selain itu, Starlink juga menyediakan layanan internet yang dirancang saat berpergian dengan kuota tanpa batas yang bisa diakses di pedalaman, yakni Rp990.000 per bulan untuk mobile regional. Sedangkan untuk mobile global dibanderol Rp6,99 juta per bulan.

Berikutnya, Starlink menyediakan paket internet untuk perjalanan berlayar di perairan dengan kecepatan 40 Mbps sampai lebih dari 220 Mbps dan unggahan sebesar 8Mbps hingga lebih dari 25 Mbps, serta latensi kurang dari 99 Mdtk.

Untuk berlangganan paket ini, pengguna harus merogoh kocek senilai Rp4,34 juta per bulan untuk 50GB. Lalu, Rp17,16 juta per bulan untuk 1TB dan Rp86,13 juta per bulan untuk 5TB.

Namun, sejumlah paket di atas belum termasuk harga perangkat keras Starlink. Adapun, perangkat keras Starlink dipatok mulai dari Rp7,8 juta—Rp43,72 juta.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper