Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX, perusahaan dirgantara milik Elon Musk, mengumumkan lewat e-mail terkait kembali tersedianya lagi layanan Starlink untuk pelanggan baru di Indonesia per Rabu (23/07/25).
SpaceX sempat menyatakan berhenti melayani pelanggan baru pada 13 Juli 2025, hingga akhirnya 10 kemudian atau hari ini, layanan bagi pelanggan baru di sektor ritel, korporasi, dan backhaul, kembali tersedia.
Tersedianya kembali layanan Starlink juga dapat dilihat pada web resminya. Di menu Peta Ketersediaan. Tiga indikator berwarna biru menunjukkan kesediaan layanan Starlink, dengan biru muda berarti “Tersedia”, biru agak tua berarti “Daftar Tunggu”, dan biru tua berarti “Segera Hadir”.
Indonesia menjadi wilayah dengan warna biru muda, yang berarti layanan Starlink dapat dipesan di sini. Adapun negara dengan warna abu-abu artinya layanan internet satelit tersebut tidak menjangkau negara tersebut, seperti misalnya China dan Rusia.
Seperti negara lainnya, terdapat dua jenis paket personal Starlink yang ditawarkan di Indonesia yaitu Residensial dan Jelajah.
Paket Residensial merupakan paket internet untuk rumah, yang dibagi lagi menjadi Residensial Lite untuk penggunaan minimal dan rumah tangga kecil seharga Rp479.000 per bulan, dan Residensial untuk rumah tangga seharga Rp750.000 per bulan.
Sementara itu, paket Jelajah ditargetkan untuk pengguna yang sering bepergian, atau bekerja secara berpindah-pindah. Harga yang dipatok untuk paket itu adalah Rp1.639.000 per bulan.
Selain paket personal, ada juga dua paket bisnis yang tersedia seperti, Lokal Prioritas untuk bisnis tetap dan mobile di darat seharga Rp647.000 per bulan, dan global Prioritas untuk konektivitas maritim dan global seharga Rp4.477.000 per bulan.
Dalam web resminya, Starlink juga menyebutkan pemasangan internet hanya butuh dua langkah, yaitu menyambungkan perangkat ke sumber listrik, dan mengarahkannya ke langit.
Dua petunjuk tersebut juga dapat dijalankan dari urutan mana saja, yang terpenting adalah posisi Starlink harus bebas dari halangan apapun yang mencegahnya terarah ke langit. Pengguna dapat mengunduh aplikasi Starlink untuk menentukan lokasi pemasangan terbaik.
Layanan internet satelit tersebut juga menyediakan uji coba 30 hari, yang berarti, jika pengguna merasa kurang puas dengan internet yang disediakan, mereka dapat mengembalikan Starlink untuk mendapatkan pengembalian dana secara penuh.
Sebelumnya pada Minggu (13/07/25), anak perusahaan SpaceX tersebut mengumumkan tutupnya layanan internet mereka di Indonesia akibat kehabisan kapasitas.
Hal tersebut menyebabkan masyarakat Indonesia yang ingin berlangganan perlu melakukan pre-order sambil menunggu layananan tersedia kembali.
Belakangan ini, penjualan Starlink memang mengalami peningkatan, khususnya pada penjualan layanan satelit orbit rendah untuk segmen korporasi, yang pada akhirnya menyebabkan habisnya kapasitas internet.
Namun, itu tidak menghentikan usaha Perusahaan besutan Elon Musk tersebut untuk menyediakan akses internet ke seluruh dunia lewat ribuan satelit kecil di orbit Bumi Rendah. Di Indonesia sendiri, Starlink telah hadir sejak 2022, dan bekerja sama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)