Alert! Serangan Malware M-Banking Kian Marak, Naik 32% di 2023

Rika Anggraeni
Rabu, 8 Mei 2024 | 14:35 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, Kaspersky mengungkap serangan malware mobile banking (m-banking) melonjak 32% secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2023.

Berdasarkan Laporan Ancaman Keuangan (2023), Kaspersky menyatakan bahwa dalam 12 bulan terakhir telah terjadi peningkatan substansial dalam jumlah pengguna yang menghadapi malware trojan mobile banking (m-banking), dengan serangan terhadap pengguna Android melonjak sebesar 32% pada 2023.

“Trojan perbankan yang paling umum adalah Bian.h, yang mencakup 22% dari seluruh serangan Android,” ungkap laporan tersebut dikutip, Rabu (8/5/2024).

Secara geografis, Kaspersky menyebut bahwa Afghanistan, Turkmenistan, dan Tajikistan mencatat jumlah tertinggi pengguna yang menghadapi malware trojan perbankan.

Sementara itu, Turki memimpin serangan malware mobile banking, dengan hampir 3% pengguna terkena dampaknya atau sebesar 2,98%.

Meski demikian, jumlah pengguna yang terkena dampak malware PC finansial mengalami penurunan sebesar 11% pada 2023. Adapun, Ramnit dan Zbot diidentifikasi sebagai kelompok malware yang paling dominan, dan menargetkan lebih dari 50% pengguna yang terkena dampak.

Masih merujuk laporan yang sama, Kaspersky juga mengungkap bahwa phishing finansial masih menjadi ancaman yang signifikan sepanjang tahun lalu.

Kejahatan siber ini menyumbang 27,32% dari seluruh serangan phishing terhadap pengguna korporat dan 30,68% terhadap pengguna individu.

Adapun, sejumlah merek toko elektronik ternama diidentifikasi sebagai daya tarik utama, dengan 41,65% upaya phishing terdeteksi. Selain itu, phishing PayPal mewakili 54,78% halaman phishing yang menargetkan pengguna sistem pembayaran elektronik.

Laporan tersebut juga menyoroti pertumbuhan phishing terkait aset kripto sebesar 16% yoy dari 5,04 juta deteksi pada 2022 menjadi 5,84 juta deteksi pada tahun lalu.

Phishing e-shop diidentifikasi sebagai yang paling umum, yakni 41,65% dari seluruh halaman phishing finansial. Perinciannya, Amazon muncul sebagai toko online yang paling banyak ditiru, menyumbang 34% upaya phishing, Apple sebesar 18,66%, dan Netflix sebesar 14,71%.

Lebih lanjut, dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa PayPal merupakan sistem pembayaran yang paling ditargetkan dengan 54,73% serangan.

Sementara itu, phising dan penipuan terkait aset kripto juga terus berkembang. Kaspersky mencegah sebanyak 5.838.499 upaya untuk mengikuti tautan phishing bertema aset kripto yang naik 16% yoy.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper