Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendorong integrasi antara Tokopedia dan Tiktok dapat meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Singgih januratmoko, menyebutkan bergabungnya Tokopedia-Tiktok dinilai mampu menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi tantangan berat pelaku UMKM, yakni akses pasar.
"Kita harapkan kolaborasi ini bisa membantu dan bisa meningkatkan penjualan temen-teman UMKM. Karena memang selama ini kan UMKM masalahnya ada pada penjualannya. UMKM kita mampu memproduksi barang berkualitas, tapi sulit menjualnya terutama ketika konsumen semakin beralih ke belanja online," ucap Singgih dalam siaran persnya, Jumat (22/3/2024).
Untuk itu, Singgih menilai inisiatif Kemendag untuk mengizinkan UMKM untuk berjualan kembali di Tiktok, sebagai bagian proses transisi dan integrasi ke Tokopedia, adalah hal positif.
Menurutnya, dampak itu akan dirasakan karena selama periode transisi berlangsung, bersamaan dengan momentum Ramadan.
"Bulan Ramadan kan memang daya beli meningkat. Istilahnya, inilah musim panen para pedagang karena permintaan selalu melonjak jauh di atas rata-rata. Saya berharap para UMKM kita yang berdagang via e-commerce bisa melipatgandakan penjualan,” katanya.
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PKB Nasim Khan menambahkan, kolaborasi Tiktok dan Tokopedia diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
Namun, Nasim mengingatkan para pelaku e-commerce untuk tidak berhenti di program kampanye cinta produk lokal saja. Mereka juga mesti bertindak lebih jauh dengan melatih UMKM agar lebih mahir mengoptimalkan teknologi digital. Keahlian dan kreativitas UMKM dalam memanfaatkan e-commerce bakal berbanding lurus dengan angka penjualan.
"Kerja sama apapun, dan siapapun yang menjalankan, harus bisa memberikan dampak dan nilai tambah. Konsumen merasa aman dan nyaman, sementara produsen tumbuh terus penjualannya. Kolaborasi Tiktok-Tokopedia harusnya bisa meningkatkan produktivitas UMKM, meningkatkan daya saing, meningkatkan penjualan dan akhirnya meningkatkan keuntungan,” katanya.
Di samping itu , Nasim juga menyebutkan hal ini sejalan dengan program peningkatan digitalisasi UMKM yang digagas pemerintah.
"Kepentingan digitalisasi UMKM dan lain-lain itu harus didukung infrastruktur dan sosialisasi pelatihan yang berkelanjutan. Tugas kita dan pemerintah adalah memudahkan mereka melakukan itu. Masyarakat kita butuh hal seperti itu, ketimbang hanya berpolemik soal bisnis model e-commerce,” katanya.