Bareskrim Imbau Ancaman SpyLoan, Menempel di Pinjol Telah Diunduh 12 Juta Kali

Redaksi
Kamis, 21 Maret 2024 | 14:41 WIB
Ilustrasi keamanan siber malware/dok. kaspersky
Ilustrasi keamanan siber malware/dok. kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Melalui akun media sosial Twitter (X), Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim meminta masyarakat mewaspadai ancaman SpyLoan pada perangkat Android. Malware yang tertanam di aplikasi pinjol ini telah diunduh 12 juta kali di Google Play Store.

Malware ini dapat mencuri data pribadi pengguna, termasuk daftar akun, informasi perangkat, catatan panggilan, aplikasi yang diinstal, acara kalender, rincian jaringan Wi-Fi lokal, dan metadata dari gambar.  

Dikutip dari akun X.com Bareskrim, Kamis (21/3/2024) para peneliti memperingatkan bahwa ancaman ini juga meluas ke daftar kontak, data lokasi, dan pesan teks. Tahun lalu, malware yang bernama SpyLoan ini telah tercatat diunduh belasan juta kali di Google Play Store. 

Mereka menyamar sebagai layanan keuangan yang sah untuk pinjaman pribadi yang menjanjikan "akses cepat dan mudah ke dana." Namun, mereka memperdaya pengguna dengan menerima pembayaran bunga tinggi dan kemudian pelaku mengancam memeras korban untuk membayar uang tersebut.

Tangkapan layar imbauan Bareskrim di akun sosial medianya
Tangkapan layar imbauan Bareskrim di akun sosial medianya

Sejak awal tahun lalu, perusahaan keamanan cyber, ESET, melaporkan bahwa mereka menemukan 18 malware SpyLoan dari Google Play. 

Google bereaksi terhadap laporan dari ESET itu dan menghapus 17 aplikasi berbahaya tersebut, sementara satu di antaranya kini tersedia dengan kumpulan izin dan fungsionalitas yang berbeda dan tidak lagi terdeteksi sebagai ancaman SpyLoan.

ESET juga mencatat bahwa negara-negara yang menghadapi ancaman SpyLoan adalah di Meksiko, India, Thailand, Indonesia, Nigeria, Filipina, Mesir, Vietnam, Singapura, Kenya, Kolombia, dan Peru.

Menurut ESET, Lookout, Zimperium, dan Kaspersky, aplikasi SpyLoan pertama kali muncul pada 2020, namun mulai tahun lalu, mereka menjadi lebih sering muncul baik pada sistem Android maupun iOS.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper