Ancaman Siber di Balik Persaingan Ketat FUP Biznet vs IndiHome

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 16 Maret 2024 | 09:12 WIB
Logo internet rumah Biznet Home/dok. Biznet
Logo internet rumah Biznet Home/dok. Biznet
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah persaingan penerapan fair usage policy (FUP) yang ketat, Biznet diduga terkena serangan siber yang disebut berisiko menggerus reputasi perusahaan penyedia layanan internet tetap yang berdiri sejak tahun 2000 tersebut. Padahal, secara besar batas pemakaian dan harga, FUP Biznet cukup menarik. 

Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (Idiec) Tesar Sandikapura mengatakan dugaan serangan siber yang terjadi di Biznet menandakan bahwa perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang memiliki valuasi dan dinilai penting di industri telekomunikasi dalam negeri. 

Dia menduga kabar serangan siber yang terjadi pada 10 Maret 2024, dilakukan oleh pihak luar, bukan orang dalam. Adapun dampak dari serangan siber ini lebih mengarah kepada reputasi perusahaan. 

“Reputasi perusahaan yang cukup terdampak oleh serangan siber ini,” kata Tesar kepada Bisnis, dikutip Sabtu (16/3/2024). 

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah melayangkan surat kepada Biznet perihal dugaan kebocoran data tersebut. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan dalam undang-undang PDP, perusahaan sebagai pengguna atau pengontrol data pribadi harus menjaga keamanan daripada data pribadi pelanggan. Peraturan tersebut juga tertulis dalam UU ITE.

Perusahaan yang mengalami kebocoran data, lanjutnya, berisiko akan kehilangan kepercayaan. 

“Dia tidak bisa mengelola data,” kata Semmy. 

Oleh sebab itu, lanjut Semmy, perusahaan perlu menjaga data pribadi dan harus meningkatkan keamanan sibernya. Sejauh ini, kata Semmy, Biznet belum melakukan klarifikasi terkait dugaan kebocoran data tersebut. 

“[klarifikasi Biznet] Belum. Kemarin kita tahu [ada kebocoran data] dan kita sudah kirim surat,” kata Semmy.

Adapun pekan lalu, Minggu (10/3/2024), Biznet memberikan klarifikasi mengenai dugaan pembobolan data sebanyak 380.000 data pelanggan yang diklaim dilakukan oleh pegawainya.

Pihaknya mengatakan bahwa sampai saat ini masih dilakukan investigasi mengenai masalah tersebut.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Biznet Corporate Communication mengatakan bahwa pihaknya juga turut melibatkan pihak yang berwajib.

"Proteksi serta keamanan data konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi Biznet, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menjaganya," tulis Biznet Corporate Communication.

Apabila memang ada potensi tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh hacker, pihaknya tak segan untuk melaporkan ke pihak berwajib.

"Oleh karena itu, apabila memang benar terbukti ada oknum yang melanggar hukum dan berusaha mengambil keuntungan dari hal tersebut, mereka akan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwajib, serta harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku," lanjut keterangannya.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper