Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar pusat data Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai salah satu pengguna terbesarnya akan semakin semarak. Sejumlah firma investasi tengah mengarahkan dana kelolaannya untuk memasuki wilayah ini.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/3/2024), firma investasi Hillhouse Capital, Boyu Capital, dan CDH Investments disebut sedang melakukan pembicaraan dengan pelaku bisnis pusat data GDS Holdings Ltd. untuk diajak berinvestasi di luar China.
Para pengelola dana investasi jumbo ini disebutkan tengah merajut kesepakatan bernilai US$500 juta- US$600 juta (sekitar Rp7,7 triliun - Rp9,3 Triliun/kurs Rp15.526) guna menggarap pasar pusat data di Asia Tenggara.
“Perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka telah berdiskusi dengan beberapa investor ekuitas swasta mengenai potensi transaksi sehubungan dengan bisnis internasionalnya,” kata GDS dalam sebuah pernyataan setelah Bloomberg News melaporkan pembicaraan tersebut.
Meski memberi sinyal positif, perusahaan menyebut belum ada kesepakatan yang dicapai dan tidak ada kepastian bahwa transaksi apa pun akan dilanjutkan.
GDS merupakan bisnis pangkalan data yang berbasis di Shanghai. Saat ini perusahaan tengah melakukan ekspansi di Asia Tenggara. Dalam aksi ini disebut perusahaan membuka ruang berbagi kepemilikan bisnis dengan menjual saham minoritasnya.
Aksi Hillhouse Capital, Boyu Capital, dan CDH Investments ini disebut oleh Bloomberg menunjukkan perubahan fokus para manajer investasi. Para pengelola firma investasi kini semakin mengalihkan perhatian mereka ke wilayah lain seperti Asia Tenggara.
Bulan lalu, Hillhouse membeli InCorp Global, business services provider yang berbasis di Singapura, dari perusahaan ekuitas swasta TA Associates dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
Sementara itu, GDS mengembangkan dan mengoperasikan lusinan pusat data di kota-kota termasuk Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Shenzhen. Dikutip dari situs perusahaan, entitas ini juga menyediakan layanan pusat data dengan bekerja sama dengan pihak ketiga di Singapura. Perusahaan juga disebutkan tengah membangun fasilitas di Malaysia dan Indonesia.