Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya yang berfokus pada bisnis data center, NeutraDC (Telkom Data Ekosistem), telah menyelesaikan proses konsolidasi data center yang sebelumnya dikelola Telin Singapore.
Telkom berharap konsolidasi tersebut dapat memperkuat bisnis international connectivity, mengingat seluruh proses nantinya berada pada satu payung.
Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir mengatakan konsolidasi bisnis data center Telin Singapore dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan bisnis.
“Langkah ini juga bertujuan untuk penguatan operasional data center NeutraDC di regional untuk masa mendatang,” kata Honesti dikutip, Selasa (5/3/2024).
Honesti menambahkan langkah strategis ini merupakan bagian dalam roadmap bisnis data center Telkom yang diharapkan dapat memberikan nilai optimal bagi Telkom sebagai perusahaan induk.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan konsolidasi bisnis data center Telin Singapore ke NeutraDC Singapore dilaksanakan dalam rangka penataan portfolio data center di regional agar tergabung dalam satu entitas, yakni NeutraDC.
"Hal ini juga sejalan dengan rencana strategis Telkom menuju unlock bisnis data center TelkomGroup demi value yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder," kata Budi.
Perjalanan penyelesaian konsolidasi ini telah melalui sejumlah tahapan. Dimulai pada 7 Desember 2023 lalu, NeutraDC mendirikan anak perusahaan baru yaitu NeutraDC Singapore PTE LTD, sebagai upaya dan wujud komitmen untuk terus meningkatkan layanan dan inovasi bagi pelanggan di tingkat regional.
Konsolidasi data center merupakan salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan, sehingga dapat lebih fokus meningkatkan kapabilitas dan layanan yang diberikan kepada pelanggan akan lebih optimal.
NeutraDC yang sebelumnya bernama PT Sigma Tata Sadaya tengah diplot sebagai anak usaha yang akan mengelola seluruh ekosistem pusat data milik Telkom. NeutraDC ditargetkan memiliki pusat data dengan total kapasitas 400 MW pada 2030.
NeutraDC mengelola pusat data skala besar (hyperscale data center/HDC) di Cikarang dan Batam, serta telah menerima konsolidasi Pusat Data Enterprise di Serpong, Surabaya, dan Sentul.
Sementara itu, konsolidasi yang masih berproses, yakni antara NeutraDC dengan pusat data Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) yang berada di Singapura, dan Data Center Telkom (NeuCentrIX) yang tersebar di 17 kota di Indonesia.
CEO NeutraDC Andreuw Th.A.F menjelaskan bahwa ambisi Telkom beririsan dengan demand akan layanan pusat data di Indonesia pada 2030 yang terbilang jumbo, yakni sekitar 1,2 GW sampai 1,5 GW. Kebutuhan ini berasal dari dalam maupun luar negeri.
"Saat ini, kapasitas tersedia di Indonesia berkisar 350 MW. Jadi sampai 2030, akan terjadi peningkatan sampai 3-4 kali lipat untuk memenuhi demand," jelasnya.