PR Berat Indosat (ISAT) Jadi Pemimpin Pasar Data Center AI

Crysania Suhartanto
Kamis, 29 Februari 2024 | 18:24 WIB
Ilustrasi data center Nvidia. Baru-baru ini, Indosat (ISAT) bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan pusat data generasi baru yang dilengkapi dengan AI/dok. Nvidia
Ilustrasi data center Nvidia. Baru-baru ini, Indosat (ISAT) bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan pusat data generasi baru yang dilengkapi dengan AI/dok. Nvidia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) dinilai memiliki pekerjaan rumah yang berat untuk meyakinkan para perusahaan bahwa layanan data center di Indonesia tidak kalah dengan perusahaan di luar negeri.

Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto mengatakan, Indosat juga harus memastikan pusat data dengan kecerdasan buatan (AI) memiliki standar layanan yang baik dan perjanjian tingkat layanan (SLA) yang baik. 

Menurutnya, jika pekerjaan rumah ini dapat diselesaikan oleh Indosat, perusahaan akan memiliki peluang yang besar untuk menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia. 

“Sebagai pionir pusat data AI di Indonesia, Lintasarta dan Indosat perlu memanfaatkan momentum ini untuk menjadi market leader di Indonesia,” ujar Alex kepada Bisnis, Kamis (29/2/2024).

Lebih lanjut, Alex mengatakan, peluang Indosat ini tidak terlepas dari manfaat penggunaan AI yang membuat latensi internet menjadi lebih rendah. Alhasil, data center AI akan menjadi pilihan untuk sektor-sektor yang mengharuskan pusat datanya ada di Indonesia.

Di sisi lain, Alex mengatakan, keberadaan data center AI di Indonesia juga akan menjaga data-data masyarakat Indonesia karena disimpan di dalam negeri. 

Diketahui, ada 8 sektor yang diwajibkan untuk menaruh datanya di Indonesia, yakni sistem pembayaran elektronik, pemerintahan, kesehatan, energi dan sumber daya mineral (ESDM), transportasi, teknologi dan informasi (TIK), dan ketahanan pangan.

Adapun, baru-baru ini, Indosat bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected, dan dilengkapi kecerdasan buatan. 

Alex memandang langkah Nvidia menggandeng Indosat bukan tanpa alasan. Menurutnya, perusahaan raksasa chip AI itu mau masuk ke Indonesia karena sudah melihat potensi pasar Indonesia yang tinggi.

“Investasi ini bukan investasi yang kecil, saya rasa mereka sudah melakukan perhitungan yang matang untuk kemudian menghadirkan pusat data AI di Indonesia,” ujar Alex.

Indosat melalui anak usahanya Lintasarta, akan menghadirkan platform AI full-stack NVIDIA untuk pelaku bisnis di Tanah Air dan memberikan akses ke teknologi GPU termutakhir dari NVIDIA dengan pusat data high-density yang terkoneksi dengan internet publik dengan kecepatan hingga 400 Gbps.  

CEO Indosat Vikram Sinha mengatakan, teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia, sebuah perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta, dan BDx Data Center. 

Seiring dengan kabar kerja sama tersebut, saham Indosat melesat 4,93% atau 525 poin menjadi Rp11.175 pada perdagangan Rabu (28/2/2024). Sepanjang sesi, saham ISAT bergerak di rentang Rp10.650-Rp11.375.

Kapitalisasi pasar Indosat mencapai Rp90,10 triliun dengan valuasi PER 19,99 kali dan PBV 2,93 kali. Sepanjang 2024, saham ISAT meningkat 19,20%.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper