Bisnis.com, JAKARTA – Kelemahan pada aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat perolehan suara Prabowo-Gibran melambung di Depok, Jawa Barat. Diduga hal tersebut terjadi karena aplikasi Sirekap tidak punya fitur eror entry.
Kelebihan suara di salah satu TPS untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka ditemukan di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Data dari TPS itu yang masuk ke situs 500 suara lebih banyak dari form Plano C1.
Kelebihan suara ini diinformasikan oleh Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC Pratama Persadha lewat keterangan resmi yang dirilis pada Kamis (15/2/2024).
“Suara untuk paslon no. 2 Prabowo-Gibran yang tertulis di situs KPU adalah 617 suara, kelebihan 500 suara dari yang seharusnya sebanyak 117 suara seperti yang tertera pada form Plano C1,” kata Pratama, dikutip Bisnis.com.
Dia melanjutkan perbedaan antara jumlah suara di situs KPU dan yang tertera di form Plano C1 ini terjadi di TPS 013 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Menurut pengamatannya, terdapat kemungkinan sistem entry data yang digunakan oleh KPU tidak memiliki fitur error checking. Padahal, sambungnya, fitur error checking mudah untuk dimasukkan pada saat pembuatan sistem.
“Jika dilakukan error checking pada saat entry, sistem akan menolak jika perolehan suara di atas jumlah yang sah. Lalu, sistem akan menolak jika penjumlahan suara sah dan surat suara tidak sah beda dengan baris jumlah seluruh suara sah dan suara tidak sah,” ujarnya.
Selain itu, jumlah suara sah di situs KPU tersebut tertera sebanyak 2 suara, sedangkan di form C1 mencapai 202 suara, sedang di baris jumlah seluruh suara sah dan tidak sah benar sejumlah 204 suara sesuai dengan form C1.
Terkait dengan hal itu, dia pun mengimbau seluruh masyarakat yang bisa mengakses hasil perhitungan suara di TPS masing-masing untuk mengecek.di website infopemilu2024.kpu.go.id.
Pengecekan ini diperlukan untuk memastikan hasil yang ditampilkan di situs KPU sama persis dengan suara yang ada di tempat pemungutan suara (TPS).
Sampai dengan 15 Februari 2024, Prabowo – Gibran masih memimpin perolehan suara versi penghitungan cepat atau quick count dari sejumlah lembaga survei.
Menurut data Indikator 15 Februari 2024 per pukul 14.20 WIB, Prabowo – Gibran memimpin dengan persentase 58,02% suara dari 99% data masuk. Disusul Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 25,36%, dan Ganjar Pranowo – Mahfud Md 16,62%.
Sementara itu, Lembaga Survey Indonesia (LSI) melaporkan pasangan nomor urut 2 memimpin dengan 57,46% dari 97,90% data yang masuk hingga pukul 11.12 WIB hari ini. Lagi-lagi, disusul oleh Anies – Imin dengan perolehan 25,30%, dan Ganjar – Mahfud 17,23%.
Selain kedua lembaga di atas, Poltracking Indonesia juga melaporkan Prabowo – Gibran sebagai pasangan suara terbanyak dengan perolehan 59,34% dari 95,87% data masuk hingga pukul 13,47 WIB.
Di belakangnya, menyusul Anies – Cak Imin dengan perolehan 24,37%. Kemudian, Ganjar – Mahfud di urutan paling bontot dengan perolehan 16,3%.