Tren Konsumsi Internet Rumah Tangga Beralih ke Paket Lebih Murah

Crysania Suhartanto
Rabu, 31 Januari 2024 | 21:27 WIB
Internet diibaratkan seperti gunung es yang memiliki tiga lapis visibilitas. Dark Web merupakan lapisan paling gelap yang hanya dapat diakses lewat VPN/dok. Kaspersky
Internet diibaratkan seperti gunung es yang memiliki tiga lapis visibilitas. Dark Web merupakan lapisan paling gelap yang hanya dapat diakses lewat VPN/dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tren konsumsi internet rumah mengalami pergeseran ke paket yang lebih murah pada 2024. Persentase masyarakat yang menggunakan paket internet di bawah Rp300.000 mengalami kenaikan 3,7 basis poin.

Berdasarkan riset dari Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada 2023, hanya 71,5% masyarakat yang membeli paket internet di bawah Rp300.000 per bulan. Namun, persentase inipun meningkat pada awal 2024 menjadi 75,20%.

Adapun rinciannya, pada 2023 hanya 5,2% masyarakat yang membeli paket dengan harga kurang dari Rp100.000 per bulannya. Lalu, sekitar 66,3% masyarakat yang membeli paket dengan harga Rp100.000-Rp300.000.

Sementara pada 2024, sekitar 7,8% masyarakat membeli paket dengan harga di bawah Rp100.000 dan 67,40% masyarakat yang membeli paket berkisar Rp100.000-Rp300.000 per bulan. 

Oleh karena itu, jumlah pengguna internet yang membeli paket lebih dari Rp300.000 per bulan mengalami penurunan. Diketahui, pada 2023 jumlah 27,2% pengguna membeli internet dengan harga tersebut, tetapi pada 2024 menjadi hanya 23,60%.

Menanggapi data tersebut, Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga justru mengatakan internet service provider (ISP) bisa memanfaatkan momen ini untuk menawarkan layanan dengan harga murah dengan kualitas yang tetap terjaga.

“Penyedia layanan bisa menyediakan paket dasar dengan terjangkau, sambil menjaga kualitas layanan,” ujar Arif dalam paparannya, Selasa (31/1/2024).

Lebih lanjut, riset dari APJII juga menemukan jumlah pengguna internet di Indonesia pada awal 2024 sudah menyentuh angka 79,5% atau meningkat 2,75% dari tahun 2023. 

Peningkatan secara yoy tahun inipun lebih tinggi daripada peningkatan pada periode 2022-2023 yang hanya sebesar 2,66%

Artinya,  pada awal 2024 ini, sekitar 221 juta jiwa masyarakat Indonesia sudah terkoneksi internet. Adapun, pada 2023 jumlah masyarakat yang terkoneksi internet sebanyak 215 juta jiwa.

Namun, saat ini internet masih belum merata di seluruh penjuru negeri. Arif mengaku Pulau Jawa masih menjadi wilayah yang paling matang perihal pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan riset tersebut, penetrasi internet masih paling banyak berada di Pulau Jawa, yakni sebesar 83,64%, disusul Sumatra sebesar 77,35%, Kalimantan 77,42%, Bali dan Nustra 71,80%, Maluku dan Papua sebesar 69,91%, dan Sulawesi sebesar 68,35%.

“Dari data ini, terlihat pulau-pulau dengan populasi dengan lebih besar dan infrastruktur lebih maju cenderung memiliki penetrasi internet yang lebih tinggi,” ujar Arif. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper