Friendster Kembali, Media Sosial Legendaris yang Sempat Diakuisisi Facebook

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 27 Januari 2024 | 16:16 WIB
Logo Friendster
Logo Friendster
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Friendster, situs jejaring sosial dan gim sosial, kembali hadir. Situs yang sempat populer pada tahun 2000-an atau sebelum kedatangan Facebook, memberikan tampilan baru di laman resminya https://friendster.com/. 

Jonathan Abram, programmer kelahiran Kanada, memperkenalkan Friendster pada Maret 2002. Jonathan dan beberapa temannya menjalankan situs ini secara sembunyi-sembunyi awalnya. Hingga dalam beberapa minggu, ratusan pengguna terhubung dengan Friendster.

Website jejaring media sosial ini diambil dari dari 2 kata yaitu Friend yang berarti teman dan Napster. Sebagai situs jejaring sosial di era itu, Friendster sudah mendukung fitur berbagai foto hingga video kepada sesama pengguna. 

Laman depan Friendster 2024
Laman depan Friendster 2024

Selain untuk berkomunikasi dengan teman lama dan mendapatkan teman baru, Friendster juga biasa dimanfaatkan untuk mencari tahu tentang hal-hal baru seputar acara terbaru, profil band musik, hingga hal-hal informatif sesuai dengan hobi. 

Salah satu nikmatnya bermain Friendster kala itu adalah seluruh penggunanya yang mayoritas akun asli. Tidak dikenal istilah bot atau robot, ataupun akun anonim yang memiliki tujuan dan motif tertentu.  Friendster juga menjadi salah satu media sosial paling terkenal di Asia Tenggara. 

Namun, Friendster mengalami penurunan kualitas setelah memiliki lebih dari 10 juta pengguna. Friendster sering mengalami bug atau gangguan. 

Di sisi lain, para penantang Friendster bermunculan dan makin agresif seperti Facebook. Media sosial milik Mark Zuckerberg itu terus menghadirkan fitur-fitur baru. Hal ini sempat disadari oleh Jonathan dan mengusulkan agar Friendster melakukan hal yang sama. 

Namun, Friendster tidak melakukan perbaikan-perbaikan karena banyaknya masalah yang terjadi di situs tersebut. 

Friendster kalah bersaing dan akihirnya diakuisisi oleh Facebook. Namun pada 2009, MOL Global, perusahaan asal Malaysia, mengakuisisi  Friendster dengan nominal sebesar US$40 juta. Mol Global mengubahnya menjadi social gaming. Pada 2015 Friendster tutup total.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper