Elon Musk Bantah xAI Amankan Komitmen Investasi Rp7,8 Triliun

Rahmad Fauzan
Senin, 22 Januari 2024 | 15:15 WIB
Elon Musk/Bloomberg
Elon Musk/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Tesla, Elon Musk, membantah laporan yang mengatakan perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) miliknya, xAI, telah mengamankan komitmen investasi senilai US$500 juta atau Rp7,8 triliun (kurs: Rp15.635).

“Laporan tersebut jelas sekali tidak akurat,” tulis Musk dalam akun X-nya merespons cuitan salah satu pengguna yang mengunggah laporan itu dari Bloomberg News, dikutip Bisnis.com pada Senin (22/1/2024).

Bloomberg sebelumnya melaporkan xAI sedang membahas valuasi perusahaan yang berada di kisaran US$15 miliar hingga US$20 miliar.

Menurut laporan tersebut, Musk dan investor berencana menyelesaikan persyaratan investasi dalam beberapa pekan ke depan.

Pada Desember tahun lalu, xAI mengajukan dokumen ke Securities and Exchange Comission (SEC). Langkah ini dinilai mengindikasikan xAI ingin mengumpulkan dana senilai US$1 miliar melalui penawaran ekuitas, dengan lebih dari US$134 juta telah terjual.

Dokumen tersebut juga dikatakan mengindikasikan xAi telah menandatangani perjanjian yang mengikat.

Musk merespons dengan menolak laporan tersebut dan menegaskan bahwa perusahaan AI-nya itu tidak sedang mengumpulkan uang pada saat ini.

Sebagai informasi, xAI didirikan pada Juli 2023 sebagai respons Musk atas perkembangan AI yang diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa.

Dirinya mengkritisi upaya sensor yang dinilai berlebihan serta keamanan yang tidak memadai dari teknologi AI yang ada.

Selain itu, dia ikut mendirikan ChatGPT OpenAI pada 2015 dan mengundurkan diri dari dewan direksi pada 2018.

Diektahui, Elon Musk, yang merupakan orang terkaya di dunia, memegang peran penting sebagai salah satu pendiri dan CEO usaha transformatif.  

Dia memimpin Tesla, perusahaan kendaraan listrik dan energi ramah lingkungan yang inovatif, bersama dengan SpaceX, produsen perangkat dan pesawat eksplorasi ruang angkasa yang inovatif.

Selain itu, Musk juga mengawasi X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.  

Selain perusahaan-perusahaan ini, dia juga memegang kepemilikan di The Boring Company, yang berspesialisasi dalam konstruksi terowongan, dan Neuralink, sebuah perusahaan antarmuka otak-komputer yang revolusioner.  

Meskipun tidak menerima gaji tradisional dalam usaha-usaha ini, kompensasi yang didapatkan oleh Musk sangat terkait dengan kinerjanya. Dia bahkan diperkirakan akan menjadi triliuner pertama di dunia dalam waktu dekat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper