Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) menjual untuk menyewa kembali puluhan data center kepada BDx Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp2,6 triliun.
Penjualan ini diharapkan dapat membuat data center tersebut dapat dikelola dengan lebih baik dan diekspansi untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.
CEO Indosat Vikram Sinha mengatakan aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat Indonesia sebagai pusat kekuatan besar digital di global.
“Aksi ini sangat penting bagi Indosat karena selaras dengan tujuan kami untuk memperkuat Indonesia untuk menjadi pusat kekuatan digital, bukan hanya di Asia Tenggara, melainkan juga di dunia,” ujar Vikram pada wartawan, Selasa (9/1/2024).
Pengalihan data center untuk menyewa kembali menjadi salah satu strategi Indosat agar dapat fokus di bisnis inti yaitu digital telekomunikasi. Bisnis pangkalan data nantinya akan dikelola oleh BDX Indonesia, perusahaan yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
Selain itu, pengalihan juga membuat beban Indosat makin ringan karena tidak perlu berinvestasi lagi dalam pengembangan pangkalan data. Indosat dapat memaksimal biaya yang ada untuk penggelaran teknologi terkini guna menunjang layanan digital yang mereka berikan kepada masyarakat.
Indosat saat ini menjadi operator seluler dengan penambahan jaringan paling agresif di Indonesia. Pada kuartal III/2023, jumlah BTS 4G Indosat bertambah sekitar 45.000-an unit secara tahunan dan menjadi yang terbesar dibandingkan dengan penambahan BTS 4G operator lainnya.
Sejalan dengan jumlah BTS 4G yang melesat, pengalaman pengguna dalam berselancar di jaringan Indosat juga makin baik. Opensignal melaporkan pada Agustus 2023, Indosat telah memenangkan kategori jaringan dengan Kualitas paling Konsisten untuk kedua kalinya berturut-turut dengan skor 64,8%.
Vikram mengatakan kekuatan digital Indonesia bukan hanya di kota besar, melainkan juga daerah pedesaan. Oleh karena itu, setelah adanya kerja sama ini, BDx Indonesia akan mulai melakukan ekspansi ke daerah-daerah terpencil, salah satunya adalah Papua.
Adapun menurut VP Corporate Communication Indosat Steve Saerang, transaksi dilakukan saat ini karena Indosat berupaya mengoptimalkan momentum yang ada.
“Karena kita melihat growth dari AI data center, kalau misalnya Indosat tidak bergabung dengan perusahaan yang sudah cukup maju di AI data center, Indosat akan ketinggalan,” ujar Steve.
Menurutnya, dengan peningkatan potensi data center di Indonesia, jika pengelolaan dipercayakan kepada BDx Indonesia akan menjadi lebih maju. Apalagi mengingat beberapa keberhasilan BDx Global di beberapa negara untuk data center berbasis kecerdasan buatan.
Adapun sebagai informasi, BDx Indonesia merupakan joint venture antara Indosat, Big Data Exchange (BDx) Global, dan anak usaha Indosat, PT Aplikanusa Lintasarta.
Diketahui, transaksi ini merupakan transaksi kedua pengalihan aset dari Indosat ke BDx Indonesia.
Sebelumnya, pada pertengahan 2022, Indosat sempat mengalihkan sebagian data centernya kepada BDx Indonesia seharga Rp3,3 triliun.
“18 bulan yang lalu itu transaksi pertama, dialihkan ke BDx sebagian data centernya,” ujar Steve.