Bisnis.com, JAKARTA - Avealto, produsen Wahana Terrestrial Langit atau High Altitude Platform Station (HAPS) yang bermarkas di Inggris, berencana masuk ke pasar Indonesia pada 2026. Wahana ini dapat menjadi alternatif serat optik (fiber optic/FO) dan microwave di areal rural.
Founder dan CEO Avealto Walter Anderson mengeklaim perusahaan memiliki sejumlah pelanggan potensial di Indonesia yang menunggu layanan. Indonesia akan menjadi pasar pertama wahana berbentuk balon udara itu.
Kepada para calon pelanggan, lanjutnya, Avealto akan menyediakan layanan di wilayah yang saat ini hanya dilayani oleh satelit. Di wilayah tersebut Avealto akan menjadi penyedia dengan biaya terendah dan kualitas tertinggi.
Dia menjelaskan infrastruktur Nirkabel Avealto akan berintegrasi secara mulus dengan ground based infrastructure yang dimiliki oleh operator telekomunikasi seluler dan akan memberi kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan jangkauan operator ke wilayah yang belum terlayani dan kurang terlayani.
Avealto Wireless Infrastructure Platform vehicles akan menyediakan kapasitas jaringan telekomunikasi yang hemat biaya untuk menghubungkan ground based cellular site di wilayah terpencil.
“Setiap pengguna yang memiliki ponsel di wilayah tersebut akan memiliki akses berkualitas tinggi dengan harga layanan seluler reguler. Avealto ingin membantu menutup kesenjangan digital bagi semua orang, bukan hanya segelintir orang kaya,” kata Anderson kepada Bisnis, Sabtu (30/12/2023).
Sementara itu mengenai kepatuhan terhadap regulasi di Tanah Air, kata Anderson, Kemenkominfo akan mengambil keputusan akhir mengenai alokasi frekuensi di Indonesia.
Avealto telah diberitahu oleh Kemenkominfo bahwa mereka akan mengizinkan Avealto menggunakan frekuensi yang diminta sebagai pengguna "sekunder" atau "non-interferensi".
Avealto siap memulai fabrikasi 3 kendaraan Platform Infrastruktur Nirkabel 100 Meter komersial pertama yang beroperasi di Indonesia. Penundaan penggalangan dana menghalangi perusahaan untuk bergerak maju saat ini.
“Kami mengidentifikasi sejumlah investor kecil, namun kami belum mengidentifikasi investor utama kami. Avealto bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Pengujian di Indonesia akan dilakukan di bawah pengawasan mereka,” kata Anderson.
Sebelumnya, Anderson mengatakan HAPS Avealto untuk test flight adalah 17 meter, sedangkan untuk yang komersial panjangnya 100 meter.
Avealto, lanjutnya, tidak akan menjual layanan mereka langsung ke masyarakat. Avealto akan bekerja sama dengan penyedia jasa internet, termasuk operator seluler, dalam memberikan layanan ke masyarakat.
Dari sisi biaya kapasitas, kata Walter, akan lebih murah sekitar 30%-50% dibandingkan dengan membeli kapasitas satelit. Hal tersebut dapat terjadi karena biaya pembuatan HAPS lebih murah dari satelit.
Jika pembuatan satelit dapat mencapai sekitar US$500 juta, HAPS jauh di bawah itu, Walter belum dapat memberitahu biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun HAPS.