Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha Arsjad Rasjid menilai langkah TikTok mengakusisi saham PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) membuat e-commerce lokal seperti Bukalapak, dan Blibli harus ekstra kerja keras untuk tetap dapat kompetitif.
Arsjad Rasjid menyebut, sebelum TikTok Shop ditutup oleh aturan pemerintah, platform asal China itu telah menguasai pangsa pasar e-commerce Indonesia sebesar 5%.
Data tersebut berdasarkan laporan Momentum Works pada 2022. Adapun Tokopedia menempati posisi kedua setelah Shopee dengan penguasaan pasar e-commerce sebesar 35%.
Sementara Shopee pada 2022 juga tercatat memimpin pasar e-commerce sebesar 36%, Lazada 10%, Bukalapak 10%, dan Blibli 4%.
"Dengan bergabungnya Tokped dengan TikTok kini mereka menguasai sekitar 40% market share kemudian menggeser posisi Shopee dalam memimpin pasar ecommerce di Indonesia," ujar Arsjad dalam video unggahan di akun media sosial Instagram @arsjadrasjid, dikutip Jumat (29/12/2023).
Oleh karena itu, Arsjad menilai bergabungnya TikTok dengan Tokopedia menciptakan persaingan pasar yang makin ketat di antara pemain e-commerce.
"Pemain e-commerce lokal harus bekerja ekstra keras untuk mengejar TikTok-Tokopedia, dan Shopee, " tutur Arsjad yang saat ini menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon Ganjar-Mahfud.
Sebelumnya, Ketua Indonesia Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai masuknya TikTok ke Tokopedia telah menghilangkan e-commerce lokal yang kuat untuk bersaing dengan pemain asing.
“Sudah tidak ada lagi sekarang e-commerce lokal untuk bersaing dengan global. Ekonomi digital lari ke asing,” kata Tesar.
Diketahui nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 diramal mencapai US$82 miliar atau Rp1.292 triliun pada 2023 menurut laporan Google dan Bain& Company.
Dari jumlah tersebut, sekitar 75% atau sebesar US$62 miliar berasal dari e-commerce.
Adapun bagi TikTok, kata Tesar, investasi Rp23 triliun untuk mengakuisisi 75% saham Tokopedia adalah nilai yang relatif kecil bagi raksasa teknologi asal China itu. TikTok sebelumnya dikabarkan berencana untuk berinvestasi hingga ratusan triliun di Indonesia.
Tesar juga memperkirakan usai memiliki Tokopedia, TikTok akan melakukan reorganisasi agar perusahaan dapat bergerak lebih lincah.