Bisnis.com, JAKARTA - Malam ini, 14 Desember 2023 diperkirakan akan menjadi puncak hujan meteor geminid.
Dilansir dari earthsky, Anda dapat mengamati Geminid dari larut malam hingga fajar di sekitar tanggal puncak 13 dan 14 Desember.
Selain itu, bulan sabit muda yang membesar akan terbenam di awal malam dan tidak akan mengganggu Geminid pada tahun 2023.
Hujan meteor geminid sendiri akan berlangsung selama 19 November hingga 24 Desember, dengan puncaknya pada malam ini.
Anda mungkin menangkap 120 meteor Geminid per jam.
Dikutip dari akun instagram Planetarium Jakarta, puncak hujan meteor geminid di Indonesia bisa disaksikan pada pukul 20.05 WIB hingga Matahari terbit.
Hujan Meteor Geminid mulai aktif sejak tanggal 4 sampai 17 Desember 2023. Puncaknya terjadi pada tanggal 14-15 Desember 2023.
Asteroid yang dikenal sebagai 3200 Phaethon bertanggung jawab atas hujan meteor Geminid. Hal ini berbeda dengan kebanyakan hujan meteor yang terjadi akibat komet, bukan asteroid. Apa perbedaan antara komet dan asteroid?
Komet adalah bola salju kotor, dengan inti padat ditutupi lapisan es yang menyublim (berubah dari padat menjadi gas) saat komet mendekati matahari.
Komet biasanya ringan, dengan kepadatan sedikit lebih berat daripada air. Mereka berputar mengelilingi matahari dalam orbit memanjang, mendekati matahari, lalu menjauh dari matahari.
Dilihat melalui teleskop, sebuah komet akan menunjukkan koma, atau kepala komet, berupa sepetak cahaya samar-samar di sekitar inti ketika mendekati Matahari.
Namun jika dilihat jauh dari Matahari, sebagian besar komet tampak seperti bintang karena yang terlihat hanya intinya saja.