Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah perusahaan rintisan atau StartUp di Indonesia yang menutup usahanya dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terus bertambah.
Startup yang gulung tikar dan menutup usahanya ini berasal dari berbagai sektor mulai dari properti, akomodasi, hingga perdagangan.
Terbaru, pada Desember 2023, startup yang menjalankan bisnis pemesanan tiket dan penginapan secara daring, PT Go Online Destinations atau Pegipegi mengumumkan bakal menutup usahanya setelah hampir 12 tahun beroperasi di Indonesia.
Sebelumnya, startup yang bergerak di bidang jual beli properti, Rumah.com juga mengumumkan resmi tutup layanan per 1 Desember 2023.
Berikut daftar startup yang tutup di Indonesia:
1. Pegipegi
Pegipegi mengumumkan resmi pamit dari Indonesia pada 11 Desember 2023. Melansir dari pegipegi.com, perusahaan menyampaikan rasa sedihnya karena harus tutup setelah hampir 12 tahun menjadi teman perjalanan masyarakat Indonesia.
"Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel kamu merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi. Namun dengan berat hati, Pegipegi harus pamit," tulis Pegipegi pada laman resmi, dikutip Selasa (12/12/2023).
Pegipegi pun menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya untuk para pelanggan serta mitra akomodasi, penerbangan, transportasi darat dan seluruh mitra lainnya.
2. Rumah.com
Platform jual beli properti, Rumah.com akan resmi tutup layanan per 1 Desember 2023. Keputusan tersebut diambil oleh perusahaan induknya, PropertyGuru Group untuk mempertahankan bisnis secara keseluruhan.
CEO dan Managing Director PropertyGuru Group, Hari V. Krishnan mengatakan keputusan tersebut tidak mudah. Namun, pihaknya sepakat untuk fokus pada bisnis yang menunjukkan potensi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat.
"Bisnis marketplace kami di Indonesia yang beroperasi sebagai Rumah.com, akan berhenti beroperasi pada tanggal 30 November 2023," kata Hari dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (17/11/2023).
Hari pun menyadari dampak terhadap 61 karyawan Rumah.com atas penutupan platform tersebut. Dia memastikan, PropertyGuru akan memberikan dukungan layanan kesehatan dan membantu mereka dalam transisi menuju peluang baru.
3. Ula
Perusahaan rintisan atau StartUp B2B dagang asal Indonesia, Ula, telah resmi menutup operasionalnya setelah beberapa kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya.
Padahal, beberapa tahun lalu Ula sempat menjadi buah bibir lantaran berhasil menggaet investor kelas kakap, seperti jeff bezos. Ula meraup pendanaan Seri B senilai US$80 juta pada 2021 dari sekelompok investor, salah satunya Bezos Expeditions.
Namun, startup tersebut mulai mengalami kemunduran seiring dengan keputusan efisiensi karyawan. Pada 2022, Ula terpaksa melakukan PHK Massal terhadap 134 karyawannya.
Baru-baru ini, Ula mengumumkan keluar dari bisnis distribusi barang kebutuhan atau FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dan kembali melakukan PHK. Dikutip dari laman resmi Ula, Minggu (3/12/2023) Ula kembali membuat keputusan besar yakni dengan beralih dari bisnis distribusi FMCG.