Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menilai perusahaan rintisan (startup) agen perjalanan online (OTA) PT Go Online Destinations atau Pegipegi ditutup karena banyaknya persaingan dan pendanaan yang makin menipis.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan saat ini sudah terlalu banyak platform yang memberikan layanan seperti Pegipegi. Apalagi, banyak pesaing di antaranya yang tidak hanya berfokus di penjualan tiket ataupun hotel.
“Beberapa maskapai penerbangan dan perhotelan juga mengembangkan sendiri website ataupun platform aplikasi untuk melakukan transaksi jasa mereka,” ujar Huda, Selasa (12/12/2023).
Masalahnya, perusahaan-perusahaan tersebut cenderung menawarkan tiket ataupun hotel dengan harga yang jauh lebih murah, promo, ataupun bonus-bonus tertentu. Alhasil, startup OTA yang keuangannya seret pun makin terpuruk.
Belum lagi ditambah dengan adanya laman aggregator, ujar Huda, yang bisa membandingkan harga tiap OTA ataupun laman maskapai dan hotel.
“Maka OTA harus memiliki pendanaan untuk bisa berkompetisi dengan OTA lain ataupun perusahaan penerbangan dan perhotelan secara langsung,” ujar Huda.
Masalahnya, menurut Huda, hal ini tidak hanya dialami oleh startup dari sektor OTA, melainkan juga startup digital secara keseluruhan.
Huda mengaku semua perusahaan rintisan digital mengalami kesulitan pendanaan, baik nasional maupun global. Hal inipun terlihat dari banyaknya kasus penutupan atau efisiensi karyawan yang dilakukan oleh startup.
"Maka dari itu, sudah ada dua startup digital yang tutup, Rumah.com dan Pegipegi yang akhirnya pamit undur diri. Tidak adanya pendanaan membuat daya saing dari startup digital berkurang dan tidak bisa menghadapi persaingan yang ketat dengan OTA lainnya," ujar Huda.
Sebagai informasi, Pegipegi menutup layanannya di Indonesia pada 11 Desember 2023. Salah satu kompetitor Traveloka itu tutup setelah 11 tahun beroperasi.
Dilansir dari pegipegi.com, perusahaan menyampaikan rasa sedihnya karena harus tutup setelah hampir 12 tahun menjadi teman perjalanan masyarakat Indonesia.
"Dengan berat hati, hari ini per tanggal 11 Desember 2023 Pegipegi harus pamit," tulis dalam laman resmi, dikutip Selasa (12/12/2023).