Bisnis.com, JAKARTA - Media sosial TikTok memiliki 3.200 moderator berbahasa Indonesia dan daerah di Indonesia yang bertugas untuk memilah konten, khususnya selama pemilu 2024. Total ada 11,4 juta konten di Indonesia yang diturunkan akibat tidak sesuai dengan pedoman.
Head of Communication TikTok, Anggini Setiawan mengatakan persentase manusia ini cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hal ini tidak terlepas dari bahasa daerah di Indonesia yang sangat banyak.
“Karena itu kita punya dari 40.000 moderator di dunia, 8% di antaranya itu berbahasa Indonesia. Namun, tidak semuanya berdomisili di Indonesia dan mereka dari suku dan bahasa daerah yang berbeda-beda,” ujar Anggini kepada wartawan, Jumat (1/12/2023).
Sebagai informasi, moderasi yang berbahasa Inggris hanya sebesar 29,4%, sementara Arab 10,1%, dan Spanyol 8,3%.
Diketahui, Anggini mengaku moderasi konten TikTok tidak hanya dilakukan oleh manusia, melainkan juga dibantu oleh mesin learning. Anggini mengatakan semua konten yang sudah tayang di TikTok akan dilihat satu-satu oleh mesin.
Nantinya, Anggini mengatakan jika memang ada konten yang tidak dapat diindentifikasi oleh mesin, konten tersebut akan diberikan ke moderator konten untuk ditindaklanjuti.
Kemudian oleh para moderator baru diputuskan apakah konten tersebut mengandung hoaks, membahayakan, atau aman.
Sebagai informasi, sejauh ini sudah ada 11,4 juta konten TikTok yang di take down di Indonesia. Adapun 87,7% di antaranya diturunkan sebelum memiliki penonton dan 95,6% lainnya diturunkan kontennya sebelum 24 jam diunggah.
Adapun secara global hanya pada periode April-Juni 2023, moderator TikTok telah menurunkan sekitar 106,4 juta konten dan mesin TikTok telah menurunkan 66 juta konten.