Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan e-commerce pada hari kembar 12.12 di Asia Tenggara diprediksi meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan penjualan rata-rata penjualan pada umumnya. Penutupan TikTok Shop disinyalir turut berdampak pada lesatan tersebut.
Riset dari perusahaan media perdagangan global Criteo mengungkapkan alasan potensi pasar e-commerce yang belum dimanfaatkan.
Selain itu, peningkatan ini juga karena berkurangnya satu pesaing yakni TikTok Shop imbas regulasi yang dibuat pemerintah Indonesia.
Menariknya, peningkatan penjualan pada hari kembar juga akan membuat jumlah pembeli baru mebludak pada saat festival ataupun setelahnya.
Hal ini dikarenakan para konsumen yang mulai melakukan perencanaan untuk hadiah natal dan tahun baru.
“Hal ini menjadi momen penting bagi para peritel dan brand untuk menciptakan hubungan yang bermakna dengan konsumen baru dan konsumen yang sudah ada selama musim belanja liburan akhir tahun,” tulis laporan tersebut, dikutip Senin (27/11/2023).
Adapun penjualan akan paling banyak berasal dari aplikasi seluler dibandingkan dengan platform web.
Apalagi untuk sejumlah kategori produk seperti pakaian, perlengkapan olahraga, elektronik, kesehatan dan kecantikan, makanan, dan furniture. Mengingat kategori produk tersebut sudah konsisten berada di peringkat atas penjualan.
“Tren ini dapat dikaitkan dengan keunggulan yang melekat pada aplikasi seluler, seperti akses tanpa batas pada perangkat seluler, push notification tepat waktu yang memberi informasi kepada pengguna, dan kenyamanan mengakses wish list belanja dengan cepat,” tulis laporan tersebut.
Belajar dari 2022, 12.12 di Indonesia menjadi festival belanja dengan pembelian terbesar di antara festival belanja-festival belanja lainnya, dengan peningkatan penjualan sebesar 90%.
Menyusul di belakangnya, Singles' Day (11/11) menempati posisi kedua dengan lonjakan penjualan sebesar 86%. Sementara, Black Friday mengalami lonjakan hampir 50%, jika dibandingkan dengan hari Jumat seminggu sebelumnya.