Bisnis.com, JAKARTA – CEO Optus Kelly Bayer Rosmarin, bos perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Australia, mengundurkan diri menyusul black out atau padamnya jaringan internet di Negeri Kangguru, sebutan untuk Australia.
Mengutip Reuters, Rosmarin yang mengundurkan diri tepat hari ini, Senin (20/11/2023), tidak hanya gagal mengantisipasi pemadaman jaringan. Melainkan juga gagal menangkal kebocoran data terbesar di Australia.
Dalam pernyataan resminya, Rosmarin mengatakan pengunduran diri tersebut merupakan hasil refleksi setelah sidang parlemen pada Jumat (17/11/2023).
“Setelah melakukan refleksi personal, saya memutuskan bahwa pengunduran diri merupakan langkah terbaik yang mesti saya ambil demi kepentingan perusahaan ke depan,” ujarnya.
Posisi Rosmarin akan diambil-alih oleh Chief Financial Officer (CFO) Michael Venter. Venter akan bertugas sebagai CEO sementara di perusahaan tersebut.
Sebagai informasi, sebanyak 26 juta penduduk Australia tidak dapat mengakses internet selama 12 jam pada saat Optus mengalami pemadaman jaringan besar-besaran beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, Rosmarin yang ditunjuk sebagai CEO pada April 2020 juga tersangkut masalah kebocoran data 10 juta penduduk Australia pada tahun lalu. Di susul oleh gugatan dan sejumlah investigasi dari regulator.
Dalam sidang parlemen Jumat pekan lalu, pihak eksekutif Optus mengakui bahwa perusahaan tidak mengantisipasi kejadian pemadaman jaringan dan tidak memiliki rencana back up.
Adapun, pemadaman disebabkan disebabkan oleh kesalahan di sistem keamanan Optus. Perusahaan tersebut disangkakan tidak melakukan pembaruan rutin terhadap perangkat lunak yang dimiliki.