Bisnis.com, JAKARTA – Optus Telecommunications, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Australia, mengalami gangguan jaringan internet dan telepon yang berdampak sistem pembayaran, dan berpotensi mempengaruhi jutaan pelanggan karena tidak memiliki uang tunai.
Jaringan raksasa telekomunikasi tersebut berhenti beroperasi selama 9 jam yang menyebabkan jutaan pelanggan termasuk rumah sakit, sekolah, lembaga keuangan, dan departemen pemerintah tidak dapat melakukan ataupun menerima panggilan.
Lebih dari 10 juta warga Australia yang terkena dampak pemadaman jaringan selama 12 jam di Optus Telecommunications Australia. Hal ini memicu kemarahan dan frustasi di kalangan pelanggan dan meningkatkan kekhawatiran yang lebih luas mengenai infrastruktur telekomunikasi.
Jutaan warga Australia tidak bisa bertransaksi untuk membeli barang, memesan taksi online, menerima layanan medis, hingga menelepon. Hal ini karena matinya jaringan tersebut berdampak besar terhadap layanan Optus sekitar 40% populasi.
Melbourne Rail juga mengalami kegagalan komunikasi ini, namun tidak jelas apakah ini ada hubungannya dengan Optus.
Ramsay Health Care mengumumkan di Facebook bahwa telepon di 73 rumah sakit swasta dan unit bedah hariannya terputus, sementara Rumah Sakit Swasta Westmead di Sydney juga mengatakan saluran teleponnya terputus.
Perusahaan lainnya juga melaporkan masalah ini termasuk Asuransi Kesehatan Bupa, Virgin Australia Airlines, serta kesehatan dan keselamatan kerja WorkSafe.
Adapun seorang pengasuh mengatakan dia tidak bisa memanggil ambulans untuk salah satu pasiennya dan harus meminjam telepon seluler dari seorang penjaga anjing di jalan. Skandal ini terjadi lebih dari setahun setelah lebih dari sembilan juta pelanggan Optus data pribadinya dicuri dalam serangan dunia maya.
CEO Optus Kelly Bayer Rosmarin mengatakan perusahan telekomunikasi terbesar kedua di Australia, sangat menyesali atas kejadian pemadaman jaringan yang memicu kegagalan berjenjang. Maka dari itu, tim dari perusahaan tersebut bekerja keras untuk mengembalikan layanan segera mungkin.
“Kami tahu betapa pentingnya konektivitas bagi semua pelanggan kami, dan kami mengecewakan Anda,” kata Kelly, dikutip dari theguardian, Kamis (9/11/2023).
Menteri Komunikasi Michelle Rowland mengatakan ada kekhawatiran mengenai kejahatan dunia maya yang terjadi di seluruh negeri. Pasalnya, Optus, penyedia telepon seluler dan internet terbesar kedua di Australia, sedang berupaya memulihkan jaringannya.
“Saat kami menyambut pemulihan layanan harian Optus, penting bagi pemerintah untuk melakukan proses untuk mengidentifikasi pembelajaran dari pemadaman kemarin,” kata Rowland.
Rowland mengumumkan bahwa peninjauan akan dilakukan oleh Departemen Komunikasi, dan akan melihat pelajaran potensial dari pemadaman listrik tersebut. Regulator media Australia akan melakukan tinjauan terpisah terhadap pemadaman listrik setelah panggilan darurat triple zero terputus di telepon rumah Optus.
Maka demikian, atas kejadian pemadaman jaringan tersebut, para pelanggan akan diberikan data gratis sebagai ucapan terimakasih dan menghargai kesabaran serta pengertian, karena telah untuk menungguin jaringan ini pulih kembali. (Afaani Fajrianti)