Bisnis.com, JAKARTA – Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat (AS) menyetujui aturan mengenai pencegahan diskriminasi digital. Aturan ini menargetkan operator seluler yang memberikan pelayanan berkualitas buruk berdasarkan pendapatan, ras, dan agama.
Mengutip The Verge, Kepala FCC Jessica Rosenworcel mengatakan banyak komunitas dengan akses internet tidak memadai berada di pemukiman di wilayah pinggiran serta kondisi ekonomi yang kurang baik, yang diberikan oleh operator AS seperti T-Mobile.
“Hal ini menunjukkan status minoritas dan ekonomi berkorelasi dengan kualitas terhadap akses broadband (internet),” kata Rosenworcel seperti dikutip Bisnis.com pada Kamis (16/11/2023).
Mengacu kepada beleid anyar itu, FCC dapat memberi sanksi perusahaan operator seluler apabila tidak menyediakan kualitas koneksi yang setara antarkomunitas tanpa alasan yang kuat.
Beberapa alasan yang dimaksud dalam aturan tersebut meliputi sulitnya membangun infrastruktur telekomunikasi karena kondisi finansial di daerah-daerah tertentu.
Perbedaan kualitas internet berdasarkan pendapatan per kapita dan ras itu terungkap dalam laporan bersama The Markup dan Associate Press (AP) beberapa waktu lalu.
Dalam laporan itu ditemukan bahwa beberapa penyedia layanan internet seperti AT&T, Verizon, dan beberapa perusahaan lain memberikan pelayanan yang berbeda di masing-masing wilayah dengan indikator-indikator tersebut di atas.
Salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di AS, US Telecom, beralibi bahwa biaya pemeliharaan fasilitas di wilayah tertentu memaksa perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi untuk kualitas yang lebih baik.