Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) mempertimbangkan faktor perkembangan teknologi hingga investasi dalam merumuskan tarif layanan internet ke masyarakat.
Menurut SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang, internet yang menjadi bagian penting dari kebutuhan masyarakat, secara tidak langsung menciptakan harga yang kompetitif.
Namun, dalam menentukan tarif Indosat terus memperhatikan beberapa hal, salah satunya keberlangsungan investasi.
"Kami terus mengamati perkembangan teknologi terkini dan mendorong para pelaku industri untuk mengutamakan penyediaan layanan internet berkualitas, dengan tetap memastikan keberlangsungan investasi," kata Steve kepada Bisnis, Kamis (16/11/2023).
Dia mengatakan pertimbangan keberlangsungan investasi sangat penting agar perusahaan dapat terus memperluas akses dan jangkauan ke masyarakat hingga ke pelosok Tanah Air.
Indosat, lanjutnya, juga akan terus mendorong kolaborasi antar pelaku industri dan regulator untuk menciptakan kondisi pasar yang sehat. Kondisi ini yang akan memberikan dampak positif bagi pelanggan berupa layanan internet.
Secara teori dan praktik, jelas Steve, harga yang kompetitif akan terbentuk dengan sendirinya sesuai dengan mekanisme pasar jika permintaan tinggi dan ketersediaan banyak.
Khusus di Indonesia, harga tarif internet tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan negara lain karena tingginya permintaan dan penetrasi internet, persaingan kuat di pasar, serta peningkatan aksesibilitas teknologi.
“Persaingan yang kompetitif tentu memberikan keuntungan bagi konsumen dalam menentukan layanan yang ada, sedangkan di sisi lain penyedia jasa harus bisa menjawab kebutuhan tersebut,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Cable, situs pembanding harga internet, televisi dan telepon asal Inggris, melaporkan bahwa harga rata-rata internet per gigabyte (GB) Indonesia mencapai US$0,28 atau sekitar Rp4.349 (kurs:Rp15.694).
Dengan nilai tersebut Indonesia berada di posisi ke-17 sebagai negara dengan harga rerata per GB termurah di dunia.
Adapun jika dibandingkan dengan kuartal II/2022, menurut laporan Cable, harga rerata internet Indonesia makin murah.
Pada 6 bulan pertama 2022, harga internet Indonesia per GB sebesar US$0,46 atau Rp7.219. Cable sendiri melakukan pengukuran terhadp 237 negara di seluruh dunia.
Sementara itu jika diukur per kawasan Asia, Indonesia menempati urutan ke-7 untuk harga internet per GB termurah. Indonesia kalah dari Kamboja (US$0,12), Pakistan (US$0,12) dan India (US$0,16) untuk urusan harga internet termurah.