Saham WeWork Anjlok 46,49% Usai Dikabarkan Bangkrut

Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Kamis, 2 November 2023 | 11:43 WIB
Wework
Wework
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Saham WeWork Inc. (NYSE: WE), startup penyedia layanan coworking space anjlok hingga 46,49% ke level US$1,22 pasca mengajukan pailit atau bangkrut.

Berdasarkan data Bloomberg, saham WeWork ambles 46,49% ke level US$1,22 pada penutupan perdagangan Rabu (1/11/2023). Saham pun bergerak pada rentang US$1,05 sampai US$1,28 sepanjang perdagangan.

Dalam kurun waktu setahun terakhir pun, saham WeWork terpantau terkoreksi hingga 98,87%. Sahamnya pun sempat menyentuh level tertinggi dalam setahun terakhir di level US$120,9 pada 6 November 2022.

Kapitalisasi pasar WeWork pun tercatat mencapai US$165,74 juta. Saat melantai di bursa AS pada 2021 silam, saham WeWork memiliki valuasi hingga US$9 miliar, sedangkan saat menjadi perusahaan privat sebelumnya valuasi mencapai US$47 miliar pada 2019.

Sebagai Informasi, WeWork sedang mempertimbangkan untuk mengajukan kebangkrutan di New Jersey, menurut Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan cerita tersebut. Namun, startup ini menolak berkomentar mengenai hal tersebut.

Pada Agustus 2023, WeWork mengalami kerugian besar dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Perusahaan ini menyatakan sedang menghadapi berbagai kesulitan termasuk permintaan yang lebih lemah dan lingkungan operasi yang sangat sulit.

Wework pun telah menandatangani perjanjian dengan kreditor untuk penundaan sementara pembayaran sebagian utangnya, dengan masa tenggang hampir berakhir.

Utang bersih jangka panjang ditaksir mencapai US$2,9 miliar pada akhir Juni 2023, sedangkan utang sewa jangka panjangnya lebih dari US$13 miliar.

Imbasnya beberapa eksekutif pun telah mengundurkan diri dari WeWork termasuk ketua eksekutif dan CEO Sandeep Mathrani.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper