WeWork Dikabarkan Bangkrut, Lembaga Pemeringkat AS S&P Ungkap Kondisinya

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 2 November 2023 | 10:33 WIB
Salah satu ruangan WeWork yang biasa digunakan untuk pekerjaan jangka pendek/dok. WeWork
Salah satu ruangan WeWork yang biasa digunakan untuk pekerjaan jangka pendek/dok. WeWork
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - WeWork, startup penyedia ruang kerja fleksibel, disebut berada dalam lingkaran kebangkrutan setelah gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemegang utang sebut lembaga pemeringkat Amerika Serikat, Standard & Poor's atau S&P. 

Dikutip dari Business Times, Kamis (2/10/2023), pernyataan S&P muncul sehari setelah WeWork menceritakan komunikasi terbarunya dengan kreditor. Para pemegang obligasi telah memberi WeWork masa tenggang 30 hari pada 2 Oktober untuk pembayaran bunga.

Adapun WeWork mengatakan bahwa perjanjian ini “akan berakhir dalam tujuh hari,” menurut pengajuan tersebut.

Pengajuan tersebut menyatakan WeWork telah memilih untuk menahan pembayaran bunga sebesar US$6,4 juta.

Meskipun WeWork menyatakan bahwa mereka memiliki likuiditas untuk melakukan pembayaran ini, perusahaan tersebut memiliki masa tenggang 30 hari “sebelum kegagalan pembayaran tersebut dianggap sebagai ‘peristiwa gagal bayar’,” kata pengajuan tersebut.

Namun S&P mencirikan status perusahaan tersebut sebagai salah satu “kegagalan selektif”. 

“Dalam pandangan kami, hal ini merupakan kegagalan selektif pada berbagai tahap struktur modalnya karena WeWork mengalami kesulitan, tidak memenuhi kewajiban kontraktualnya untuk membayar bunga secara tepat waktu, dan tidak memberikan kompensasi yang memadai kepada semua pemberi pinjaman karena setuju untuk melepaskan hak mereka untuk sementara waktu,” kata S&P, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi ulang pada akhir periode tujuh hari tersebut.

WeWork telah memperingatkan pada Agustus bahwa ada keraguan besar mengenai kemampuan perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan hidupnya.

WeWork telah kehilangan miliaran dolar selama enam bulan pertama tahun ini, karena kondisi makroekonomi yang melemahkan permintaan akan ruang kantor bersama, kata perusahaan tersebut kepada regulator.

Perusahaan ini telah menerima dana besar dari SoftBank dan sebelumnya dikaitkan dengan pendiri kontroversial Adam Neumann, yang keluar dari bisnis tersebut pada 2019.

WeWork telah menjadi bintang terkenal dalam ekonomi berbagi yang memberikan pengaruh besar pada real estat komersial di kota-kota besar di seluruh dunia.

Saham WeWork anjlok hampir 50 persen pada hari Rabu menjadi berakhir pada US$1,22. AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper