Elon Musk Minta Bukti soal Pelanggaran Konten Konflik Hamas Israel ke Eropa

Rahmad Fauzan
Kamis, 12 Oktober 2023 | 19:47 WIB
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk, pemilik X.com (dahulu Twitter), meminta bukti kepada Uni Eropa (UE) atas konten-konten yang dianggap ilegal dan misinformatif terkait dengan konflik berdarah antara Hamas dan Israel. Jawaban atas tekanan UE. 

Melalui akun X, Elon Musk merespons desakan Uni Eropa tersebut dengan mengatakan platform miliknya itu menjalankan kebijakan open source dan prinsip transparansi, pendekatan yang didukung oleh Uni Eropa.

“Silakan sebutkan pelanggaran yang Anda singgung, jadi publik juga bisa melihat hal yang Anda maksud,” balas Musk, dikutip Kamis (12/9/2023).  

Sebelumnya, dalam surat resmi yang dikirimkan oleh Anggota Komisi UE Thierry Breton kepada Musk, X mendapatkan peringatan soal ketentuan tegas Digital Services Act (DSA) terkait dengan upaya menghindari konten kekerasan.

“Menyusul serangan teroris oleh Hamas terhadap Israel, kami mendapatkan indikasi bahwa platform Anda digunakan untuk menyebar konten ilegal dan misinformatif di kawasan UE,” tulis Breton.

UE, sambungnya membutuhkan transparansi dan kejelasan atas konten yang diizinkan beredar di bawah aturan main X serta konsistensi dan kedisiplinan X dalam menegakkan kebijakan internal. Terutama, untuk konten-konten dengan muatan kekerasan dan terorisme.

Selain itu, perubahan terbaru kebijakan publik X yang disebut terjadi dalam waktu satu malam dikatakan Breton membuat pengguna di Eropa tidak yakin untuk menggunakan platform itu.

Adapun, X diwajibkan patuh, objektif, dan tepat waktu dalam mengambil tindakan ketika mendapatkan pemberitahuan tentang konten ilegal dari UE. Termasuk, menghapus konten terkait ketika diperlukan.

“Kami mendapatkan laporan dari sumber terkualifikasi tentang konten yang berpotensi ilegal di platform Anda, meskipun diunggah oleh otoritas terkait,” tulis Breton.

UE juga mendesak Musk agar mengambil langkah mitigasi yang proporsional serta efektif baik demi mencegah risiko bagi keamanan publik maupun wacana yang berkembang dari misinformasi.

Berdasarkan laporan dari media publik organisasi masyarakat, UE dikatakan menerima gambar-gambar serta fakta palsu dan manipulatif yang beredar di X. Seperti gambar konflik bersenjata lama yang tidak berkaitan dengan perseteruan Hamas – Israel, dan rekaman video militer dari vidio gim.

“Oleh karena itu, kami meminta Anda untuk segera memastikan efektivitas sistem yang dimiliki serta melaporkan tindakan mitigasi risiko yang diambil kepada tim kami,” kata Breton.

Musk diharapkan menghubungi otoritas penegak hukum dan Europol serta segera merespons permintaan yang disampaikan oleh pihak otoritas.

Terkait dengan isu tertentu, DSA mengatakan bakal mengirimkan sejumlah permintaan spesifik kepada Musk dalam waktu dekat.

“Saya mendesak Anda untuk memberikan respons cepat, akurat, serta lengkap terhadap permintaan spesifik tersebut dalam kurun 24 jam. Jawaban Anda akan dimasukkan ke dalam berkas penilaian DSA atas kepatuhan platform,” tulis Breton.

Ke depan, DSA tidak menutup peluang untuk melakukan penyelidikan dan menjatuhkan hukuman jika ditemukan adanya ketidakpatuhan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper