Bisnis.com, JAKARTA – Google, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, memiliki dua kantor di Haifa dan Tel Aviv di Israel, yang tak luput dari serangan Hamas. Perusahaan pencarian itu berfokus pada keselamatan para pegawai, mengingat ada lebih dari 2.000 karyawan di sana.
CEO Sundar Pichai menyampaikan pesan kepada karyawan melalui email internal, dan perusahaan terus memberikan informasi terkini mengenai keadaan perang di Israel.
Sundar mengatakan prioritas Google adalah memastikan setiap karyawan Google di wilayah tersebut aman dan bertanggung jawab.
“Selain karyawan Google yang berbasis lokal, kami mengidentifikasi banyak karyawan lain yang berpergian ke sana,” ujarnya.
Dikutip dari 9to5google, Kamis (12/10/2023) selama akhir pekan, Google memulai proses menghubungi seluruh karyawan yang tinggal dan bepergian di wilayah tersebut, sebagai bagian dari respons internal yang biasa mereka lakukan selama peristiwa dan bencana global.
Google juga mengetahui telah melakukan pemeriksaan keamanan ini dan mengkomunikasikan informasi keamanan kepada mereka.
Sementara itu, karya produk penting di negara ini mencakupi desain Waze dan chip, sedangkan tim peneliti fokus pada pembelajaran mesin, pemahaman bahasa alami (NLU), dan persepsi mesin dalam penelitian, seperti layanan kesehatan, serta respons terhadap krisis.
Bahkan, di bidang produk ini Google memastikan bahwa Penelusuran, YouTube, dan platform lainnya memberikan informasi resmi pada saat krisis dan berita.
“Tim kami bekerja sepanjang waktu untuk memastikan hal ini, serta mendeteksi dan menghapus konten yang mengandung kekerasan, kebencian, atau teroris, atau kampanye disinformasi yang terkoordinasi,” ujar Sundar.
Dengan GSRS akan melanjutkan pemeriksaan keamanan saat ini untuk mengidentifikasi lokasi setiap karyawan dan memastikan mereka menerima informasi keamanan terbaik yang dapat kami berikan dari para ahli kami.
Tak hanya itu, Google telah menghabisakan waktu untuk terhubung dengan sebagian besar dari mereka, namun juga memerlukan waktu untuk bisa menjangkau semua orang. (Afaani Fajrianti)