Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menghapus layanan telekomunikasi di wilayah Desa Ulayat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten.
Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan upaya tersebut dilakukan seturut dengan permintaan pemerintah daerah (pemda) setempat.
“Terkait dengan adanya permintaan Pemda untuk menghilangkan layanan telekomunikasi seluler di wilayah Desa Ulayat Baduy,” ujar Usman kepada Bisnis, Rabu (11/10/2023).
Usman mengatakan setelah Kemenkominfo mendapat laporan tersebut, timnya langsung melakukan pengecekan kondisi lapangan, verifikasi, dan koordinasi dengan operator seluler.
Kemudian, setelah upaya tersebut dilakukan, ditemukan hanya PT Indosat (ISAT) yang terdampak dari kebijakan ini. Adapun upaya pembatasan dan penghilangan sinyal tersebut sudah diselesaikan Indosat pada pertengahan September 2023.
Kendati demikian, Usman mengatakan jika memang sinyal masih dapat dinikmati di desa adat tersebut, hal ini dikarenakan adanya pantulan sinyal internet dari Baduy Luar.
Menurutnya, hal ini bisa saja terjadi karena posisi geografis Baduy yang rata dan tidak memiliki penghalang sinyal.
“Masih ada pantulan sinyal internet dari Baduy luar ke dalam bisa saja terjadi karena posisi geografis Baduy dalam konturnya flat tidak ada penghalang sinyal karena tidak ada bukit,” ujar Usman.
Berdasarkan catatan Bisnis (13/6/2023), sebelumnya tetua adat Suku Baduy telah mengirim surat kepada Bupati Lebak Banten untuk menyampaikan permohonan peniadaan sinyal internet di wilayah pemukiman mereka.
Surat tertanggal 1 Juni 2023 inipun ditandatangani oleh sejumlah tetua adat Baduy, seperti Tangtu Tilu Tujuh, Wakil Jaro Tangtu, Tanggungan Jaro 12, Wakil Jaro Warega, dan Jaro Pamarentah atau Kepala Desa Kanekes.
“Kami berharap pemukiman Baduy bisa terbebas dari sinyal internet,” kata Jaro Saija.
Jaro mengatakan jaringan internet menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Baduy.