Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperketat pengawasan terhadap frekuensi ilegal untuk menjaga kualitas layanan telekomunikasi saat Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum 2023.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail mengatakan pemerintah sudah melakukan pemantauan spektrum frekuensi untuk mengurangi potensi gangguan dalam perhelatan tersebut.
Baik jaringan telekomunikasi maupun internet, sambungnya, sudah ditangani dengan baik mengingat Bali sering menjadi lokasi pelaksanaan pertemuan internasional dengan infrastruktur telekomunikasi sangat memadai.
Pekan lalu, sambungnya, kementerian juga melakukan penanganan atas penggunaan spektrum frekuensi ilegal yang berpotensi mengganggu jaringan telekomunikasi selama KTT AIS Forum 2023.
“Yang tidak berizin dan berdekatan dengan frekuensi yang kami gunakan untuk KTT AIS Forum 2023 dimatikan sejak seminggu yang lalu,” kata Ismail, dikutip Selasa (10/9/2023).
Adapun, pemantauan frekuensi radio untuk layanan telekomunikasi dan internet selama KTT AIS Forum 2023 berlangsung melalui kerja sama dengan penyelenggara layanan telekomunikasi selaku penyedia.
Terpisah, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memastikan kapasitas dan kualitas jaringan di seluruh lokasi Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS) Forum 2023 di Bali berjalan dengan optimal.
Rangkaian kegiatan KTT AIS Forum 2023 digelar di sejumlah lokasi, meliputi Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Bali International Convention Centre (BICC) sebagai area utama, 9 titik vital lainnya yang menjadi venue pendukung.
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan optimalisasi jaringan dilakukan dengan meningkatkan cakupan, kapasitas jaringan, dan kualitas konektivitas di 55 BTS 4G/LTE serta 11 BTS 5G eksisting, menambahkan 16 BTS 4G/LTE dan 3 BTS 5G, serta 2 unit Compact Mobile BTS (COMBAT) dan 4 unit BTS Easy Macro selama rangkaian KTT AIS Forum berlangsung.
