Bisnis.com, JAKARTA - Pasar video-on-demand (VoD) diperkirakan menyentuh US$104,42 miliar atau sekitar Rp1.606 triliun pada 2023 dan menjadi US$ 173,27 miliar atau Rp2.665 triliun pada 2028, seiring denga adopsi VoD yang makin luas.
Riset dari Research and Market memperkirakan nilai pasar VoD global dapat menyentuh hingga US$104,42 miliar pada 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) industri VoD yang bisa naik 10,66 persen hingga lima tahun ke depan.
Dilansir dari Global Newswire, Kamis (28/9/2023), pengguna internet berbasis seluler, adopsi 5G, dan dominasi pasar menjadi pendorong pertumbuhan tersebut.
“Meningkatnya penggunaan telepon seluler karena popularitas platform media sosial, merupakan pendorong utama pasar VoD. Kemajuan teknologi terkini dan peluncuran acara serta film baru di platform ini selama pandemi makin mendorong pertumbuhan layanan Subscription Video-on-Demand (SVoD),” tulis Global Newswire.
Lonjakan pengguna internet berbasis seluler telah mengubah pengalaman menonton, menjadikan VoD lebih nyaman dan mudah diakses. Perangkat seluler, termasuk ponsel pintar, tablet, dan PC, telah memainkan peran penting dalam memberikan kepuasan instan kepada pengguna.
Sementara itu untuk 5G, diperkirakan pada 2025 terdapat 2,6 miliar pengguna 5G, yang mencakup 65 persen populasi dunia, konsumsi konten video diperkirakan akan melonjak pada saat itu.
Dari sisi pangsa pasar, Amerika Utara, dipimpin oleh Amerika Serikat dan Kanada, merupakan pasar dominan untuk VoD. Penerapan layanan VoD di kawasan ini didorong oleh beberapa faktor seperti fleksibilitas, kenyamanan, personalisasi konten, ketersediaan konten yang beragam, dan volume.
“Pemain besar seperti Netflix, Amazon, Disney+, dan Apple Inc. telah mengukuhkan dominasi mereka di pasar VoD. Para pemain ini memanfaatkan keunggulan kompetitif mereka melalui strategi seperti memproduksi konten orisinal,” tulis dalam laporan.
Sementara itu, laporan FIPP dan CeleraOne menyebutkan Netflix sempat merajai pasar VoD global. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu memiliki 195,2 juta pelanggan berbayar hingga akhir 2020.
Namun, kondisi tersebut berubah pada 2023. Netflix Inc. harus kehilangan lebih dari satu juta pengguna di Spanyol sejak awal 2023 karena mengeluarkan kebijakan keras terkait berbagi kata sandi akun streaming tersebut.
Netflix mengumumkan biaya bulanan US$6,57 untuk pengguna di Spanyol yang membagikan akun mereka dengan orang lain dan langkah-langkah teknis untuk mendeteksi pembagian tersebut.