Bisnis.com, JAKARTA – Masih melekat di ingatan, ketika para kolektor berani mengeluarkan banyak uang untuk mengoleksi non-fungible token (NFT) pada medio 2021 – 2022. Sekarang, situasinya berbalik 180 derajat. NFT dinilai sudah tak berharga.
Mengutip The Register, situs-situs yang sebelumnya didedikasikan untuk mempromosikan produk NFT justru kini memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari aset digital tersebut.
Peringatan itu cukup beralasan. Di salah satu situs kripto bernama dappGambl, sebanyak 69.795 koleksi NFT dari total 73.257 koleksi sudah tidak memiliki kapitalisasi pasar.
“Secara statistik, sebanyak 95 persen kolektor yang memiliki koleksi NFT berinvestasi di aset yang tidak punya nilai,” tulis dappGambl dalam laporannya, dikutip dari The Register, Jumat (22/9/2023).
Situs itu mengestimasikan terdapat sebanyak 23 juta orang yang terepresentasikan dari 95 persen aset tanpa nilai tersebut.
Pada saat yang bersamaan, tidak sedikit pula koleksi NFT yang masih mempunyai kapitalisasi pasar tetapi tidak terjual. Hal ini dinilai sebagai masalah lain yang dialami oleh industri NFT.
Menurut hasil analisis dappGambl, 4 dari 5 koleksi NFT yang diteliti masih tidak laku di pasaran.
“Kondisi ini menjadi kode keras bahwa NFT yang digadang-gadang bakal menjadi model baru monetisasi aset digital masih sangat spekulatif dan tidak stabil,” kata peneliti dappGambl.
Selain itu, mengacu kepada hasil identifikasi yang dilakukan CoinMarketCap sebanyak 18 persen dari koleksi NFT paling top tidak lagi punya nilai di pasaran.
Sementara 41 persen lainnya memiliki banderol di kisaran US$1 – US$500 dan kurang dari 1 persen koleksi NFT yang memiliki harga di atas US$6.000.
Bahkan, salah satu proyek NFT yang pernah punya harga batas bawah mencapai US$13 juta hanya bisa menorehkan rekor penjualan dengan nilai menyedihkan, yakni US$18.