Tokocrypto Sebut Pelemahan NFT Sebagai Tren Sementara

Crysania Suhartanto
Senin, 10 Juli 2023 | 18:37 WIB
Pengunjung memegang smartphone yang menampilkan pasar online galeri di dekat NFT dan tandatangan litograf di  Gallery di London, Inggris, Rabu (22/9/2021). Bloomberg/Chris J. Ratcliffe
Pengunjung memegang smartphone yang menampilkan pasar online galeri di dekat NFT dan tandatangan litograf di Gallery di London, Inggris, Rabu (22/9/2021). Bloomberg/Chris J. Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tokocrypto, platform jual-beli bitcoin dan aset kripto Indonesia, menyampaikan terjadi perlambatan penjualan aset digital Non-Fungible Token atau NFT di Tanah Air. Kendati demikian, perlemahan tersebut dinilai hanya sementara. 

VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan perlambatan penjualan NFT dalam beberapa periode ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor pasar dan tren sementara. 

Dalam industri yang baru berkembang seperti ini, kata Rieka, fluktuasi normal dan perubahan tren adalah hal yang wajar. Selain itu, kenaikkan dan penurunan penjualan NFT juga dapat dipengaruhi oleh variasi dalam karya seni atau koleksi yang ditawarkan.

“Pada awal 2020-2021, industri NFT mengalami pertumbuhan yang signifikan. Aset ini menarik banyak minat dari berbagai sektor, mulai dari seni digital hingga real estat virtual. Memang dari segi volume trading dibanding 2021-2022, pada 2023 ini, NFT mengalami penurunan, baik secara global dan Indonesia,” kata Rieka kepada Bisnis, Senin (10/7/2023). 

Adapun mengenai transaksi di lokapasar (marketplace) NFT milik Tokocrypto, TokoMall, kata Rieka masih stabil, namun cenderung melandai dalam beberapa waktu terakhir. Perseroan belum dapat memberikan data terkini untuk transaksi TokoMall.

Dia meyakini bahwa pasar NFT Indonesia akan terus tumbuh pada masa depan. Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam peta industri NFT global. 

Riset Research and Markets mengeluarkan prediksi nilai pasar NFT Indonesia dapat mencapai lebih dari Rp200 triliun pada 2028. Industri NFT di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 50,8% secara tahunan hingga mencapai US$ 2.367,6 juta pada 2022 lalu.

Kemudian dalam jangka panjang, diproyeksikan akan tumbuh dengan stabil dan mencatat compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 35,8% selama 2022-2028. 

“Nilai Pembelanjaan NFT di Indonesia akan meningkat dari US$ 2.367,6 juta pada tahun 2022 menjadi US$ 13.394 miliar atau sekitar Rp 200 triliun pada tahun 2028,” kata Rieka. 

Rieka mengatakan banyak seniman maupun institusi yang memasuki ruang NFT karena mereka terus mencari cara baru untuk mengembangkan dan memanfaatkan perkembangan ekonomi digital. 

Dengan NFT mendapatkan momentum dan popularitas yang konstan di Indonesia, pemerintah juga menunjukkan minat untuk melirik keberadaan teknologi blockchain. 

“Kini, pelaku industri  mengharapkan seperangkat pedoman peraturan yang lebih kuat untuk sektor aset digital di Indonesia dari perspektif jangka pendek hingga menengah. Adopsi aset kripto, NFT, dan blockchain diperkirakan akan makin meluas selama 2-3 tahun ke depan di Indonesia,” kata Rieka. 

Sebelumnya, perusahaan analitik IntotheBlock melaporkan bahwa NFT (non-fungible token) mengalami kinerja terburuk mingguannya sejak Juni 2021. NFT dikabarkan hanya diperjualbelikan sebanyak 11.6.000 kali merosot lebih dari 100 persen secara tahunan.  

Data IntotheBlock menyebut bahwa jumlah penjualan pada periode 3-10 Juli itu mengalami penurunan hampir 100 persen dari angka tertinggi tahunan, dengan jumlah transaksi mencapai sebesar 510.905 transaksi. 

Pencapaian tersebut jauh tertinggal dari angka penjualan mingguan pada masa kejayaan NFT pada akhir Mei 2023 yang mencapai 750.719. 

Sejalan dengan penurunan ini, NFT Price Floor mengungkapkan harga dasar Cyptopunks sudah menurun hingga 41 ETH selama seminggu terakhir, angka terendah sejak Agustus 2021.  

Sementara itu harga dasar Bored Ape Yacht Club (BAYC) BAYC dikabarkan turun 90 persen dalam 18 bulan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper