Ascent Siap Gelontrokan US$200 Juta ke 25 Startup, Hasil Merger Arise dan Centauri

Kahfi
Selasa, 19 September 2023 | 14:38 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ascent Venture Group, platform venture capital  yang menjadi penerus ARISE dan Centauri, secara resmi telah dibentuk. Perusahaan menargetkan bisa menjaring dana US$200 juta yang bakal disalurkan kepada 25 startup.

Ascent merupakan platform usaha yang terhubung dengan ekosistem terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan empat mitra, 10 profesional investasi, serta tim operasional pendukung yang berbasis di Jakarta, Singapura, dan Seoul. Mereka juga memiliki akses ke ekosistem dengan nilai miliaran dolar di Asia Tenggara. 

Sebelum merger membentuk Ascent, ARISE dan Centauri didirikan pada  2019 melalui kolaborasi antara MDI Ventures dan KB Investment. Saat ini, platform usaha yang baru didirikan ini dikelola oleh para pengusaha dan investor teknologi berpengalaman; Aldi Adrian Hartanto, Hans De Back, Kenneth Li, dan Eric (Jung Ho) Yoo (mewakili KB Investments). Mereka akan memimpin dana baru Ascent sebagai penerus dari dua dana sebelumnya. 

Ascent akan fokus berinvestasi pada startup yang sifatnya high-growth atau memiliki potensi untuk tumbuh cepat dan tinggi di Indonesia serta kawasan Asia Tenggara. Pendekatan investasi Ascent menggabungkan wawasan dari ekosistem, networking, dan sumber dayanya yang ekstensif untuk dimanfaatkan oleh para founder dalam membangun bisnis yang dapat bertumbuh secara berkelanjutan.  

Sebelum membentuk Ascent, ARISE dan Centauri sudah berinvestasi pada 30 perusahaan di Asia Tenggara dan global. Lebih dari 70 persen dari perusahaan-perusahaan ini berhasil mendapatkan pendanaan lanjutan dari investor pihak ketiga setelah investasi awal dari Ascent.

"Ambisi kami adalah menyatukan semua sumber daya dan jaringan ekosistem untuk menciptakan sebuah platform yang bisa menghasilkan nilai yang eksponensial. Platform ini akan memperkuat strategi 'berbasis tesis' kita dan memberikan dukungan yang signifikan untuk Product-Market Fit kepada para Founder dalam portofolio kami, Mereka ini adalah yang merupakan pelaku usaha yang sedang merintis dan membesarkan bisnisnya di Indonesia, pasar terbesar di Asia Tenggara," ungkap Aldi Adrian Hartanto, Managing Partner di Ascent Venture Group, dikutip dari siaran pers, Selasa (19/9/2023).

Walau dana sebelumnya masih terpisah dan telah sepenuhnya diluncurkan, perusahaan-perusahaan portofolio kini bisa memanfaatkan kemitraan gabungan untuk mendukung pertumbuhannya. Dasar strategi Ascent akan menggabungkan dan melanjutkan konsep Arise dan Centauri yang sebelumnya terbukti sukses.

Fokusnya pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara, startup tahap awal, dan peluang-peluang yang berbasis teknologi. Khususnya, tim Ascent tengah melirik sektor Pemberdayaan UMKM, Digitalisasi Layanan Keuangan, dan Neo Konsumen, dengan fokus sektor baru seperti Iklim dan Kesehatan.

Eric (Jung Ho) Yoo, Managing Partner di Ascent Venture Group mengatakan gelombang investasi pertama pada ekosistem startup Indonesia telah mempercepat adopsi berbagai teknologi seperti ecommerce, taksi online, OTA, dan tekfin. Namun, Indonesia sebetulnya masih relatif awal dalam kurva adopsi teknologi.

"Gelombang investasi dan gelombang berikutnya akan membawa Indonesia lebih dekat dengan pasar lain yang lebih berkembang, serta menciptakan berbagai disrupsi dan peluang digitalisasi pada sektor-sektor yang lebih tradisional. ” ujarnya.

Seiring dengan pengumuman tersebut, Ascent sebagai dana ventura flagship ketiga dari MDI Ventures menargetkan menghimpun dana senilai total US$200 Juta. Dana yang dikumpulkan ini akan diinvestasikan pada 25 startup tahap awal yang berpotensi memiliki pertumbuhan tinggi berbasis teknologi  berfokus di Indonesia dan sekitarnya, serta sejalan dengan strategi investasi Ascent dalam dua tahun mendatang.

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper